Rabu, 23 November 2011

Majlis fikir atas iman dan amal 7 - karkuzari SYAIKH SHALIH ALY ASY SYUWAIMAN

Karguzari (laporan) ijtima' Raiwind daripada Syaikh Shalih bin Aly Asy-Syuwaiman kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz melalui surat dengan berisi pujian, penafian keburukan dan tuduhan terhadap usaha dakwah dan tabligh berserta tasykil (ajakan). Surat ditulis pada tahun 1407H.



Catatan bersumber daripada terjemahan Indonesia buku Jilaaul Adzhan (Menyingkap Tabir Kesalahfahaman terhadap Jamaah Tabligh) di bahagian ketiga; Kumpulan Surat-Surat Dari Para Pemimpin, Tokoh Ulama, dan Masyaikh yang Mendukung Jamaah Tabligh di Kerajaan Saudi Arabia susunan Syaikh Ghulam Musthafa Hasan. Di dalam bab ini juga turut melampirkan surat daripada Syaikh Maulana Muhammad Ilyas dan Syaikh Muhammad Ihtisyamul Hasan rahimahumAllah kepada yang mulia Raja Abdul Aziz 1, Aali Saud rahimahullah pada tahun 1357H.


Syaikh Shalih bin Aly Asy-Syuwaiman menyatakan di dalam surat tersebut;


"Bismillahirrahmanirrahim,

Yang mulia orang tua kami, Syaikh Abdul-Aziz bin Abdullah bin Baz, Ketua Umum Lembaga Riset Ilmiah, Fatwa, Da'wah, dan Bimbingan Islam, semoga Allah menjaganya dari segala keburukan dan memberikan taufiq dalam langkah-langkahnya. Amin.


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Liburan saya dimulia pada tanggal 1/3/1407H, dan saya telah melakukan perjalanan ke Pakistan pada tanggal 3/3/1407H bersama rombongan ulama dan mahasiswa dari berbagai Universitas, antara lain Universitas Islam, Universitas Imam Muhammad bin Saud, Universitas Raja Saud dan lain-lainnya. Kami benar-benar telah menyaksikan suatu keajaiban. Begitu kami sampai di Bandara Lahore, kami disambut oleh sekelompok pemuda shalih, yang memancarkan cahaya ilmu dan iman dari janggut-janggut dan wajah-wajah mereka. Kami menuju ke masjid bandara dan melaksanakan shalat sunnah. Kemudian, kami duduk berkumpul dengan rombongan yang berasal dari berbagai negeri. Maka, seorang di antara mereka menyampaikan kalimat-kalimat ajaib yang sangat mengesankan hati.

Kemudian, mobil datang mengangkut kami ke tempat pertemuan di Raiwind. Pertemuan yang indah, yang menyebabkan kekhusyukan hati dan berlinangnya air mata karena rasa gembira dan rasa takut kepada Allah. Pertemuan yang menyerupai pertemuan penduduk surga. Di dalamnya tidak ada kata-kata teriakan, tidak ada  perasaan lelah, tidak ada perkataan sia-sia, tidak ada kekacauan, dan tidak ada kebohongan. Juga sangat bersih, tidak ada bau busuk dan tidak ada kotoran. Pertemuan yang diatur dengan sangat tertibnya - tanpa polantas, tanpa polisi keamanan, tanpa patroli polisi dan tanpa penjaga. Padahal, pertemuan ini meliputi satu juta orang lebih.

Demi Allah, inilah pertemuan yang menghidupkan hati, menyinarkan dan meningkatkan iman - sebuah kehidupan alami dan fitrah yang diliputi oleh dzikrullah, ilmu, ceramah umum, pelajaran (majelis ta'lim) dan halaqah dzikir siang dan malam.

Alangkah elok dan alangkah indahnya karena ia memberikan kepada kita gambaran yang hidup tentang kehidupan para sahabat, tabi'in dan tabiit-tabi'in r.a, yakni gambaran tentang perjuangan, ilmu dan dzikir, kata-kata yang baik, perbuatan-perbuatan yang baik, gerakan-gerakan Islami yang indah dan wajah-wajah yang memancarkan cahaya iman dan ilmu.

Anda tidak akan mendengarkan kecuali kata-kata Tauhid dan dzikir, tasbih, tahmid, takbir, membaca Al-Qur'an, salam, jawaban salam, ucapan jazakallahu khairan dan sebagainya.

Anda tidak memandang kecuali yang menyenangkan Anda dan menyemangatkan hati Anda berupa kegiatan menghidupkan sunnah Rasulullah s.a.w dengan segar - untuk Anda nikmati setiap saat. Sungguh, ini merupakan pertemuan Islami yang agung, indah dan manis.

Secara umum, ia merupakan praktek penerapan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Betapa sunnah menimbulkan kehidupan yang baik dan membahagiakan, dan betapa saya sangat mendambakan pertemuan seperti ini dapat dilaksanakan di negeri Saudi Arabia. Sebab, negeri ini sangat pantas bagi setiap kebaikan dan selalu melebihi negeri-negeri lain dalam setiap kebaikan semenjak masa kerajaan Raja Abdul Aziz - semoga Allah mengampuninya dan menyucikan ruhnya di jannatun-na'im dan mengumpulkan kia semua di Surga Firdaus.

Pribadi-pribadi Jamaah ini berasal dari seluruh pelosok dunia. Mereka memiliki satu bentuk, satu tabiat, satu kata dan satu tujuan. Seakan-akan mereka keturunan dari satu orang atau seakan-akan Allah s.w.t menciptakan satu hati dan membagi-bagikannya kepada mereka.

Mereka tidak mempunyai ambisi dan cita-cita selain ingin berpegang teguh pada agama dan mengadakan perbaikan terhadap pemuda-pemudi muslim dan membimbing non-muslim kepada jalan Allah yang terpuji. Bagaimanakah orang-orang yang bingung berani menyerang orang-orang yang shalih ini?

Syaikh Abdul Majid Az-Zindany mengatakan tentang mereka, "Mereka adalah penduduk langit yang berjalan di atas bumi."

Betapa lancangnya hati yang berani memaki mereka dan menuduh mereka dengan hal-hal yang tidak ada pada diri mereka.

Saya memperkirakan, tujuan jemaah ini sama dengan tujuan Pemerintah Saudi Arabia, yiaitu membuat perbaikan terhadap manusia di seluruh dunia, menyebarkan perasaan aman dan keamanan di seluruh pelosok negeri. Dari sudut manakah mereka dapat diserang?

Setelah ceramah selesai waktu Isya', apabila Anda mengarahkan pandangan Anda ke kanan dan ke kiri, Anda akan melihat halaqah-halaqah ilmiah yang dapat Anda ikuti, mana saja yang Anda suka. Di halaqah mana saja Anda duduk, Anda pasti akan mendapat pelajaran.

Apabila keadaan sudah sepi; saat menjelang tidur, Anda pasti melihat mereka tegak seperti tiang. Mereka mengerjakan shalat sebelum tidur. Pada akhir malam, Anda pasti mendengar suara mereka seperti suara sarang lebah karena menangis, merintih dan merengek-rengek kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa mereka dan dosa-dosa kaum muslimin, menyelamatkan mereka dan saudara-saudara sesama muslim dari neraka dan memberikan hidayah kepada seluruh manusia agar mampu menghidupkan sunnah Rasulullah s.a.w.

Ringkasnya, sesungguhnya pertemuan ini sangat pantas dihadiri para ulama dan penuntut ilmu. Bahkan, oleh setiap muslim yang takut kepada Allah dan mengharapkan kebahagiaan di kampung akhirat. Semoga Allah memberi balasan yang baik kepada pelaksananya, meneguhkan mereka dan menjadikan (usaha) mereka bermanfaat untuk kaum muslimin. Sesungguhnya, Ia Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.

Adapun yang menangani semuanya adalah para hafizh Al-Qur'an. Penumbuk gandum menumbuk dengan basmallah, tasbih, tahmid dan takbir. Pembakar roti bekerja dengan basmalah, tasbih, tahmid dan takbir. Kami telah menyaksikan dan mendengarkan mereka tanpa mereka sadari. Maha Suci Allah yang telah membuka pandangan mereka, memberikan taufiq kepada mereka untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya dan menunjukkan kepada mereka jalan yang benar - yang dicita-citakan oleh setiap muslim.

Pada hakikatnya Syaikh yang mulia, siapa saja menyertai mereka pasti akan menjadi da'i ilallah melalui latihan dan lamanya persahabatan. Alangkah baiknya seandainya saya mengenal mereka semenjak saya masih mahasiswa di Universitas dulu, pasti hari ini saya sudah menjadi 'allamah dalam da'wah dan seluruh ilmu.

Demi Allah, inilah yang saya pertaruhkan kepada-Nya. Dan Ia Yang Maha Berkuasa pasti akan meminta pertanggungjawaban saya terhadap hal inipada hari ketika harta maupun keturunan tidak berguna dan tidak seorang pun yang dapat menolong orang lain.

Alangkah baiknya seandainya para da'i di bawah lembaga Syaikh yang penuh berkah ini berpartisipasi dalam pertemuan ini dan keluar bersama Jamaah untuk belajar keikhlasan, sistem da'wah, akhlak para sahabat, tabi'in dan tabiit-tabi'in. Semoga Allah meridhai mereka semuanya.

Sebagai penutup, saya berdoa kepada Allah agar menunjukkan bahwa yang haq adalah haq dan memberikan kekuatan kepada kita untuk mengikutinya. Semoga Ia mengilhamkan kepada kita kebaikan urusan kita; memberikan keikhlasan dan ketetapan kepada kita; melindungi kita dari keburukan diri, hawa nafsu, syaitan; menolong agama-Nya, meninggikan kalimah-Nya, memuliakan pemerintahan kita dengan Islam dan memuliakan Islam dengan pemerintahan kita. Sesungguhnya Dialah Pemilik dan Penguasa segala urusan.

Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan ke atas Nabi kita, Muhammmad s.a.w, keluarganya dan sahabat-sahabatnya.


Ditulis oleh ananda murid Syaikh Shalih bin Aly Asy-Syuwaiman.
Perwakilan Da'wah dan Bimbingan Islam di Unaizah.



Beberapa karguzari usaha dakwah di Papua, dikongsi bersama daripada rakan-rakan fb. Gambar menunjukkan Derry Sulaiman menatap hiba mayat yang diawetkan dari salah satu suku di Wamena ketika beliau khuruj fisabilillah di sana, sekitar 3 bulan yang lalu. Sekilas tentang populasi penduduk, agama, bahasa dan info Papua lainnya boleh rujuk di wikipedia.

Keislaman Suku Tastmit di Papua.


Karkun Zumindar Salafy @ Haney Karkun Keren menukil karguzari:

❝ Ust.Ahyar bercerita kepada kami, Ust.Kiki bercerita kepada kami, beliau berdua berkata: Kami musyawarah NTB (Nusa Tenggara Barat) di markaz dan kita kedatangan jamaah Irian Jaya. Ust.Dahlan bayan magrib, beliau karguzari;

Kami dakwah di Papua penuh dengan pengorbanan. Pernah kami keluar ke pedalaman suku Tatsmit. Kami di sambut dengan panah dan tombak dan habis tubuh saya dengan panah beracun sehingga saya di larikan ke rumah sakit. Hampir 1 minggu saya di rumah sakit, tapi tetap sabar. Anehnya, orang-orang yang memanah saya ikut menganter saya ke rumah sakit. Setelah sembuh, kami tetap masukkan jamaah ke suku tersebut, sampe kami di terima dan yang awal kami ajarkan adalah cara mandi pake sabun, samphoo dan sikat gigi sama suku tersebut, sehingga mereka merasa nyaman kerana mereka biasa menggunakan minyak babi jadi sabunnya.

Setelah mereka terkesan dengan mandi pake sabun, samphoo, baru kami dakwahkan tauhid sehingga awal dakwah kami di sana, kami bisa ajak 2000 orang kelapangan untuk mandi masal menghilangkan najis mughallazah mereka,dan mengajak mereka syahadat. Alhamdulilah, 2000 masuk islam, dan singkatnya setelahnya, 4000 masuk islam dan beliau tasykil karkun Lombok khuruj ke Papua, sudah di siapkan 3 pesawat gratis untuk jamaah. Selesai bayan, beliau bagi CD untuk karkun-karkun yang isinya dakwah jamaah khuruj di suku Tatsmit di Papua yang sekarang berubah menjadi kampung islami asbab dakwah jamaah tabligh. Sampe orang tua markaz angguk-angguk dengar karguzari tersebut dan berkata di NTB, belum apa-apa dakwahnya di bandingkan dakwahnya rekan-rekan kita di Papua Irian Jaya. ❞

Jemaah Khuruj ke Wamena, Papua. 


Karguzari dan pesanan Derry Sulaiman; 

❝ Alhamdulillah sekarang banyak putra daerah, yang sudah dapat hidayah jadi muslim. Bahkan ada satu suku (tribe) yang masuk islam. Sekarang di sana di perlukan tenaga da'i yang bisa membimbing tauhid dan keimanan mereka. Ada beberapa kampung islam di Wamena, di antaranya Walesi, alhamdulillah sudah ada pondok tahfidzul quran di sana dan di kota Wamena ada juga madrasah, cabang pondoknya KH. Mukhlisun Magelang *. Alhamdulillah sudah banyak di antara mereka yang sudah ikut khuruj 4 bulan, 40 hari dan 3 hari. Akses ke Wamena hanya bisa lewat udara (pesawat terbang). Ada beberapa masjid yang sudah hidup 5 amal dan beberapa amal. Di harapkan pengiriman jemaah ke Wamena dan pedalaman Papua di perbanyak. Mereka orang primitive, punya sifat sami'na wata'na (mengikut apa yang di ajarkan), dan lembut dalam berbicara.

Derry Sulaiman & Axel Djody bersama pribumi Wamena 

Karna orang islam gak mau bergerak kesana, sekarang orang non-muslim yang bergerak kesana. Kasihan mereka, ikut-ikutan orang tersebut karena uang aja... lihat saja di foto itu ada yang pake kalung salib (gambar dikaburkan), namun mereka tak ajarkan cara berpakaian. Para missionaris bekerja hanya untuk gaji /uang saja... jadi kalo para karkun bergerak ke sana dengan sangat mudah mereka akan ucapkan syahadat dan ikut kita. Karna kerja orang kafir sangat rapuh seperti sarang lelabah. 

Waktu kami ke sana, alhamdulillah dapat tasykilan 1 jamaah 4 bulan (9 orang) dan 1 orang ke IPB. Mereka gagah dan tampan kalo pake sunnah. Kirim jamaah sebanyak mungkin.... insyaALLAH?? ❞


Derry Sulaiman juga menambah, betapa perlunya jemaah masturat (wanita) dihantar ke sana. 'Abdullah Belajar Ihsan' mendengar karguzari dari jemaah yang telah khuruj ke Wamena bahawa mereka menyatakan, setiap jemaah yang khuruj ke sana minima dalam jangka masa 40 hari akan menjadi asbab hidayah kepada pribumi (orang asli) di Papua, Insya'Allah.


Usaha Rasulullah s.a.w berbeda dengan usahanya nabi-nabi yang lain, karna Rasulullah s.a.w berusaha untuk menjadikan seluruh ummat nya menjadi DA'I... bukan hanya menjadi ahli ibadah saja... sebuah mesin yang bisa mencetak seribu buku, tidak sama dengan sebuah mesin yang bisa mencetak 1000 mesin... ~fikirkan~  - Derry Sulaiman.

ASBAB DAKWAH..HIDAYAT DISELURUH ALAM

       Karguzari Jemaah Negara Jauh, Mei 1993.Merupakan jemaah pertama daripada Malaysia pergi ke Jerman. Sebelum jemaah ini pergi ke Jerman, mereka telah ditashkil ke England dan berkesempatan membuat jord(perhimpunan) di Dewsbury. 10 jemaah tunai dapat dibentuk bagi memenuhi takaza agama di sekitar Eropah dan Amerika seperti Surinam, Holland, France dan South Africa. Jemaah ini mengatakan, penduduk Islam di sini terdiri drpd 99 buah negara yang terdiri daripada Morocco, Algeria, Tunisia, Somalia, Sudan, Nigeria, Pakistan, Bangladesh dan lain-lain. Malahan pernah satu ketika di dalam majlis bayan mereka, orang yang duduk dengar bayan berasal daripada 12 negara yang berlainan.

     Karguzari jemaah ini;1. Di setiap masjid yang kami pergi, ada saja orang masuk Islam dan sepanjang tashkil kami, seramai 14 orang telah masuk Islam dan 3 daripadanya jemaah sendiri yang ajar mereka ucap syahadah. Boleh dikatakan setiap hari di Jerman ini ada org masuk Islam. Ada yang kami jumpa 2 adik beradik abangnya berumur 18 tahun dan adik perempuannya berumur 15 tahun telah secara sembunyi-sembunyi masuk Islam dari pengetahun ibu bapanya dan dia telah buat ta'lim secara sembunyi bersama adiknya. Apabila dia pergi ke masjid, dia akan memasukkan baju 'kurta'nya(jubah) ke dalam seluar(tuck in) untuk mengelakkan ibu bapanya daripada mengetahui yang dia telah masuk Islam.

     2. Ada satu lagi yang kami jumpa, di mana hasratnya yang ingin hendak masuk Islam menyebabkan dia telah pergi ke sebuah masjid dan bertanya tentang Islam tetapi apa yang diberitahu oleh pihak masjid, "kamu pergilah sendiri ke Mekah untuk belajar Islam", dan dia amat kecewa sekali dengan jawapan yang diberikan. Walaupun begitu, dia pergi lagi ke sebuah masjid di mana dia lihat orang di sana bertelagah sesama sendiri dan ini membuatkan dia berasa bingung. Akhir sekali, dia pergi ke sebuah masjid yang mana tempat jemaah berkumpul dan dia telah terpegun melihat orang daripada berbilang bangsa dan termasuk jemaah kami orang Malaysia berada di situ dalam keadaan satu hati dan kasih sayang antara satu sama lain dan dia pun berfikir inilah orang Islam yang sebenarnya, maka dia pun dapat hidayat.

     3. Di satu lagi tempat di Germany(Dusseldorf), kami telah berjumpa dua adik-beradik yang telah memeluk Islam yang mana emak mereka adalah orang kristian Kadazan(Sabah) dan bapanya adalah orang Jerman. Kedua-dua mereka ini baru setahun masuk Islam dan Alhamdulillah, mereka telah banyak belajar tentang Islam dan berpakaian 'full-sunnah'. Sekarang si abangnya sedang mendapatkan passport untuk keluar 4 bulan dan adiknya akan keluar 40 hari dalam masa terdekat. Kesan daripada akhlak mereka berdua, emak mereka akhirnya telah memeluk Islam pada 9 bulan yang lepas selepas bapanya meninggal dunia. Walau bagaimanapun, mereka amat bersedih kerana ayah mereka mati tanpa kalimah Laa Ilaha Ilallah.

     4. Satu karguzari jemaah Bangladesh yang keluar di Jerman yang mana satu orang pun dalam jemaah itu tidak tahu berbahasa Inggeris apatah lagi berbahasa Jerman. Tetapi dengan fikir dan risau mereka, setiap orang yang mereka jumpa, mereka telah gunakan bahasa mereka sendiri sehingga dalam satu umumi jaulah yang mereka buat, seramai 22 orang Jerman kulit putih telah ikut mereka pergi ke masjid dan masuk Islam.

Majlis fikir atas iman dan amal 6 - karkuzari syaikh muhammad aman al-jamy dan syeikh ghulam musthafa hassan

Catatan karguzari (laporan) Syaikh Ghulam Musthafa Hasan dan Syaikh Muhammad Aman bin Al-Jamy rahimahullah (1349-1416 H) seperti mana yang terdapat di dalam buku Jilaaul Adzhan terjemahan Indonesia, Menyingkap Tabir Kesalahfahaman terhadap Jamaah Tabligh.

Karguzari Syaikh Muhammad Aman bin Al-Jamy

Surat syaikh rahimahullah berisi laporan kunjungannya ke Ijtima' Dhaka, Bangladesh (Jan,1979). Pihak Universiti Islam Madinah telah menghantar syaikh rahimahullah yang pada masa itu menjawat jawatan sebagai Dekan Fakulti Hadis dan Pengajian Islam; dan turut bersamanya, Syaikh Abdul Karim Murad daripada Fakulti Syariah. Catatan mengambil sedikit daripada laporan tersebut, kisah seorang pemuda yang turut menghadiri ijtima' serta pandangan ringkas syaikh rahimahullah terhadap jemaah tabligh.


Syaikh rahimahullah dalam suratnya mengatakan;

❝ Saya sebutkan sebuah kisah pendek tentang seorang pemuda dari Riyadh, yang telah hadir di ijtima' Dakka bersama sekumpulan pemuda dari Amerika. Ia telah diselamatkan oleh Allah dari kehidupan jahiliyyah yang telah mengakar di Amerika dengan sebab jamaah ini. Pemuda tersebut menyatakan keinginannya kepada saya untuk melaksanakan Umrah, dengan harapan ibadah ini menghapus keburukan dosa-dosanya dan membersihkan jahiliyyahnya.

Tentu saja, saya mendorongnya untuk melakukan itu, sesudah saya terangkan kepadanya keutamaan taubat, bahkan ia dapat menghapus dosa-dosa sebelumnya. Dengan perasaan malu yang sangat tampak di wajahnya, ia berkata, "Syaikh Muhammad, saya ingin melaksanakan Umrah, tetapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan kalau saya sampai di Makkah. Sebab, saya telah lupa semuanya yang saya pelajari di (SMA) dahulu, sebelum saya pergi ke Amerika. Saya telah kehilangan segalanya." Ia mengatakan hal ini dengan penuh keharuan. Saya pun sangat terharu mendengar pengakuannya. Saya katakan kepadanya, "Mari kita sedikit menjauh dari keramaian orang, saya akan menerangkan amalan-amalan Umrah." Ia berkata, "Bolehkah saya merekamnya?" Saya berkata, "Silakan, kalau engkau memiliki tape recorder dan kaset." Kemudian, saya juga diminta untuk menerangkan semuanya dengan ringkas dan saya beri dorongan kepadanya untuk mengunjungi Masjid Nabawy dan Universitas Islam di Madinah Munawwarah untuk mendapat bekal berupa buku-buku dan risalah-risalah yang bermanfaat.

Satu hal yang ingin saya kemukakan secara ringkas dari kisah ini dan kisah sebelumnya, bahwa Jamaah Tabligh mempunyai hasil kerja yang sangat panjang untuk disebutkan, yang tidak dimiliki olej Jamaah da'wah lain, dan di dunia Islam lainnya. Hasil kerja mereka dapat dilihat dengan jelas dan tidak dapat dipungkiri oleh siapa pun, baik kawan maupun lawan.

Rahsia keberhasilan ini adalah karena jamaah ini menjadikan da'wah ilallah dan usaha perbaikan manusia sebagai tujuan hidupnya. Bagi jamaah ini, hanya memegang da'wah dengan tangan kiri dan hidup dengan menyandang namanya dengan tangan kanan saja belumlah cukup, tetapi, mereka memegang da'wah dengan kedua tangannya. Kemudian, mereka menjauhi ambisi untuk cinta kepada pujian dan sanjungan. Pujian manusia, ejekan bagi mereka sama saja, sehingga hidup ini menjadi sederhana.

Karena masalahnya sangat jelas, dan kesan da'wah mereka juga sangat jelas, isyarat ini saya cukupkan. Dan bagi orang-orang yang beramal, pengaruh amal dan usaha mereka menjadi bukti bagi mereka. Semoga Allah s.w.t memberikan taufiq kepada kita. ❞


Di akhir surat, syaikh rahimahullah menyertakan beberapa usulan, ini termasuklah menyarankan supaya pihak  Universiti Islam di Madinah menggalakkan mahasiswa-mahasiwa dan dewan tenaga pengajar menyertai muktamar-muktamar yang diadakan oleh jemaah tabligh.

Biografi syaikh rahimahullah serta pujian-pujian ulama kepadanya seperti  Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah, Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali dan Syaikh Shalih al-Fauzan, boleh rujuk di laman ini, Para Ulama Ahlul Hadits.




Karguzari Syaikh Ghulam Musthafa Hasan


Syaikh Ghulam Musthafa Hasan merupakan alumni dari Universiti Islam Madinah, Rektor Universiti Al-Muhammadiyah Khusus untuk Wanita dan pengarang buku Jilaaul Adzhan ini. Di bahagian mukaddimah, syaikh menceritakan pengalaman awalnya menyertai jemaah dan menyertakan karguzari yang berikut ini;


❝ Pada tahun 1395H (1975), saya memperolehi kesempatan untuk khuruj fi sabilillah selama 40 hari ke Sudan. Akhirnya, tahulah saya bahwa mereka adalah orang-orang yang hatinya telah dirasuki kesedihan dan kerisauan yang dalam karena melihat keadaan umat Islam pada hari ini. Dalam kerja besar ini, mereka tidak mempunyai kepentingan dan tujuan pribadi. Karena keikhlasan dan kesungguhan mereka dalam berda'wah. Allah s.w.t telah memberikan hidayah kepada banyak hamba-hamba-Nya.

Dalam perjalanan tersebut, di sebuah stasiun kereta api di Syindi, saya melihat seorang pemuda Tunis bersama seorang gadis Amerika. Pada waktu itu, kami sedang dalam perjalanan menuju Port Sudan. Pemuda Tunis tersebut bersama-sama naik kenderaan kami. Maka seorang di antara kami berbicara kepadanya tentang iman sehingga Allah s.w.t telah memberikan karunia hidayah kepadanya. Sekembalinya kami  ke Saudi Arabia, pemuda tersebut telah datang untuk melaksanakan Umrah. Ia juga telah hafal beberapa juz Al Qur`an. Rupanya, pemuda tersebut termasuk keturunan As-Sadaat ia mempunyai famili di Madinah Al-Munawwarah.

Setelah tamat dari Fakultas Da'wah dan Ushuluddin di Universitas Islam Madinah Al-Munawwarah, saya menjadi tenaga da`i di Lembaga Riset Ilmiah, Fatwa, Da'wah dan Bimbingan Islam di Mauritius, kemudian di negeri Bahrain dan berkerja di sana selama dua belas tahun. Selama masa tersebut, saya telah mengunjungi banyak negara. Sungguh, saya belum pernah melihat pengaruh jamaah mana pun yang menyamai pengaruh Jamaah Tabligh. Karena takut akan pengaruh jamaah ini, sebagian orang menentangnya dan melemparkan berbagai tuduhan yang berbahaya. Tetapi, karena keikhlasan mereka, Allah s.w.t selalu menolong dan membela mereka melalui bantuan ghaib-Nya. ❞


Semoga Allah s.w.t memberi ganjaran yang besar kepada alim ulama atas pengorbanan mereka dalam usaha da'wah tabligh dan membuka dada-dada para alim ulama lainnya untuk turut mengorbankan tenaga, fikiran dan memberikan kerjasama dalam usaha yang mulia ini demi ad-deen Allah Ta'ala. Aamiiin.

Majlis fikir atas iman dan amal 5- karkuzari jemaah ulama khuruj 1tahun


Karguzari jemaah ulama' Malaysia yang bersafar, khuruj fisabilillah setahun ke IPB (India Bangladesh dan Pakistan) di awal tahun 2003. Turut dimuatkan dalam karguzari ini, beberapa karguzari jemaah ulama dari negara lain dengan tasykil setahun serta karguzari usaha da'wah di Israel.



Alhamdulillah, Allah SWT masih lagi mengekalkan kenikmatan iman dan islam di dalam kehidupan kita, semoga Allah mengekalkannya sehingga akhir hayat dan memelihara hubungan kita semua.

Tashkil kami selama setahun telah bermula daripada tarikh 1/2/03. Kami terdiri daripada lima orang; Ustaz Lokman Shazly dari Petaling Jaya, Ustaz Johari dari Jerantut, Ustaz Azmi dari Kuala Terengganu, Ustaz Azman@Abdul Fattah dari Muar dan Ustaz Mohammad Idrus dari Kota Bharu. Seorang lagi Ustaz Mohammad Hafiz tetapi lewat seminggu (kami belum lagi bertemu dengannya kerana berada di dalam tashkil jemaah yang lain dan mungkin esok beliau akan sampai ke Nizamuddin).

Sambil menanti urusan visa dan tiket selesai, kami telah bermalam dan berkhidmat di Masjid Jamek Sri Petaling, seorang daripada kami telah mendapat mimpi yang baik. Beliau telah melihat di dalam mimpinya bahawa Baginda Nabi Muhammad SAW sedang memberi khutbah di atas pangkin mimbar Masjid Jamek Sri Petaling. Baginda memandang ke kiri dan ke kanan melihat ahli jemaah yang berseri-seri dengan pakaian sunnah berjubah dan berserban sambil memandang mereka dengan penuh senyuman dan keredhaan. Dengan petanda mimpi yang baik ini, kami harap moga Allah SWT menerima kami yang berangkat di dalam safar setahun dan juga moga Allah SWT menerima mereka semua yang melibatkan diri di dalam usaha Baginda SAW serta mereka yang membantu mereka… Amin.

Pada 10.30 pagi 16/2/03, kami telah selamat sampai ke Dhaka dan ditempatkan di hotel. Transit selama 2 hari sebelum meneruskan penerbangan ke Delhi. Di Dhaka, kami sentiasa menghadirkan diri di Markas Tabligh di Masjid Kakrei. Cuaca masih sejuk. Di Masjid Kakrei kami dapat hadir di majlis laporan jemaah/karkuzari, bayan dan kami dan kami dapat menziarahi orang tua kita, Maulana Azizul Maqsud dan kemudiannya kami diberi nashat di dalam bahasa arab oleh Tuan Mufti Abdullah.

Dua hari di Dhaka, maka kami telah berangkat ke Delhi. Alhamdulillah perjalanan baik dan selamat sampai ke markas tabligh dunia, Masjid Bangawali, Nizamuddin Aulia. Tiga hari kami bermalam di sini sambil menghadiri program harian yang amat bermakna. Kami menduduki bayan-bayan dalam bahasa arab. Para mashaikh seperti Maulana Zubair, Sheikh Saad, Sheikh Ahmad Lat masih belum pulang dari menunaikan haji.

Di Nizamuddin, kami dapat bertemu dengan ramai rakan-rakan dari serata dunia, dari  Afrika Selatan terdapat 48 Ulama’ yang sedang menyertai tashkil 1 tahun dan dari England sebanyak 12 orang. Pada awalnya kami terasa agak berbangga setelah berjaya mengumpulkan ulama’ dari Malaysia tetapi melihat jumlah mereka yang jauh lebih lebih banyak, kami terasa masih banyak kekurangan yang perlu diatasi dan masih banyak lagi usaha ke atas ulama’ Malaysia perlu di buat dengan bersungguh-sungguh. Mengapa tidak, Malaysia adalah negara islam yang rasmi sementara di Afrika Selatan umat islam hanyalah berjumlah 2% dan England pun mempunyai kadar begitu juga tetapi dalam pada itu mereka masih dapat menerbitkan bilangan ulama’ yang ramai untuk keluar di jalan Allah selama setahun.

Kami juga sempat bertemu dan berbual dengan saudara arab dari Israel yang juga baru tiba. Persoalan yang timbul dalam hati kami, bagaimanakah usaha dakwah dan tabligh boleh berlangsung di dalam negara Israel secara Madaniyyah (terbuka) dan terdapat 4 markas tabligh di sana sedangkan orang arab di Palestin diancam dan diseksa teruk oleh orang Israel sementara di Palestin terdapat 5 markas. Katanya orang Yahudi adalah pakar di dalam soal kitab asmawi termasuk Al-Quran dan Ahadis Nabi. Mereka tahu yang mana benar dan yang mana salah dan mereka tahu usaha Agama yang mana mandapat bantuan Allah SWT yang ghaib dan yang tidak memperolehinya. Maka mereka tidak berani mengganggu orang-orang yang membuat usaha dakwah dan tabligh kerana dengan mengganggu orang-orang ini bermakna menarik azab Allah SWT dan balaNya ke atas mereka sendiri, sebab itulah mereka dibiarkan bebas. Sedangkan pergerakan lain yang radikal dibanteras dan diseksa habis-habisan kerana mereka tahu cara mereka salah dan tiada bantuan Allah SWT bersama mereka itu.

Ketika kami di Malaysia, Ustaz Johari telah menghantar jemaah arab dari Emiriah pulang ke KLIA, salah seorang dari mereka telah memberitahu bahawa dia pernah keluar jemaah bersama seorang arab muslim dari Israel dan dia telah menceritakan kisah bagaimana usaha dakwah di Israel telah terpaksa dibenarkan secara terbuka.

Suatu ketika, beberapa rakan seusaha sedang menjalani usaha jaulah/ghast/ziarah, mereka telah ditahan oleh tentera yahudi untuk meneruskan perjalanan mereka, tetapi mereka berpendirian tetap dan tekad untuk terus pergi. Akhirnya seperti biasa dengan sifat zalim yahudi, tentera itu telah menujukan senapang mesin mereka ke arah jemaah tetapi peluru tidak keluar setelah dipetik. Apabila dihalakan ke atas dan ke arah lain, peluru boleh keluar dan sebaliknya, apabila dihalakan ke arah jemaah peluru tidak akan keluar. Peristiwa itu telah dibawa ke pihak atasan Israel dan mereka telah faham golongan ini adalah golongan haq, mereka mengeluarkan arahan supaya jemaah tabligh tidak dihalang lagi.

Kemudian kami telah bergabung dengan 6 orang Ulama’ dari Afrika Selatan untuk keluar 20 hari di Mawana satu kawasan pedalaman 3 jam perjalanan dari Delhi. Jemaah kami dipimpin oleh satu orang A’lim lepasan Deoband yang sudah menjangkau umur 60-an. Beliau telah mula melibatkan diri di dalam usaha Dakwah dan Tabligh semenjak 1961 di zaman Maulana Yusuf rah.alaih.

Nota: Tasykil setahun keluar di jalan Allah hanya dikhususkan untuk jemaah ulama' sahaja. Jemaah Ulama terdiri dari mufti, kiyai, maulana, ustaz dan setaraf dengannya adalah salah satu bahagian yang sangat penting dalam usaha da'wah dan tabligh. Kita telah melihat usaha yang sama dilakukan di negara jiran seperti Thailand dan Indonesia, usaha lebih cepat membangun asbab lebih ramai ulama' mengambil bahagian dalam kerja-kerja da'wah dan tabligh; dan tentunya dengan limpah rahim dan kehendak Allah SWT.


Wallahu a'lam.

Majlis fikir atas iman dan amal 4- Pengalaman dr mohamad noorman


Dalam membuat usaha agama, tumpuan dan fokus usaha kita adalah terhadap orang-orang Islam terlebih dahulu. Namun demikian, Allah dengan kerahimannya telah menunjukkan bahawa orang-orang bukan Islam juga mendapat tempias kebaikan melalui usaha yang dijalankan sehingga ada yang mendapat hidayat, lantas memeluk agama Islam. Sepanjang berada di dalam usaha ini, telah beberapa kali Allah pertemukan dengan insiden atau peristiwa di mana orang bukan Islam mendapat hidayah sehingga mendorong mereka memeluk agama Islam.

      Peristiwa pertama sewaktu saya keluar empat bulan IPB. Semasa berada di dalam taskil di Bhopal, Jemaah kami telah dipertemukan dengan seorang warga Afrika yang sedang menuntut di Bhopal. Tatkala berjumpa dengan dia, kami telah bertanyakan namanya, lalu dijawapnya sebagai “Moses” dan apabila ditanya tentang agamanya, beliau telah menjawab sebagai beragama Kristian. Setelah bertakruf, Jemaah kami terus beriktilat dan dalam berbual, kami sempat berseloroh mangatakan nama sebenarnya bukanlah “Moses” tetapi “Musa”. Beliau bertanya lanjut mengapa kami mengatakan yang nama sebenarnya bukan “Moses” sebaliknya “Musa”, maka kami pun menceritakan tetang kisah Nabi Musa sebagaimana yang disebut di dalam Al-Quran. Ternyata, apa yang disampaikan oleh Jemaah kami kepadanya telah menyentuh pintu hatinya sehingga menyebabkan dia bersetuju untuk menghadiri Ijtimak Bhopal, apabila ditaskil oleh Jemaah. Di dalam Ijtimak Bhopal inilah, beliau telah memeluk agama Islam dan kami telah menamakanya dengan nama Musa.

      Peristiwa kedua yang saya lalui melibatkan seorang berbangsa Cina yang berlaku sekitar tahun 1995. Beliau adalah seorang anak muda yang tugasnya membantu ibunya menjual kuih muih di kawasan tidak jauh dari Masjid Sri Petaling. Suatu ketika, suatu Jemaah dari Kelantan yang di dalam perjalanan ke Masjid Sri Petaling, dengan menaiki pengangkutan awam telah turun di tempat yang agak jauh dari Masjid Sri Petaling. Memandangkan mereka mungkin pertama kali ke Sri Petaling, maka masing-masing agak kekok dan keliru untuk mencari dengan pasti lokasi Masjid Sri Petaling. Maka salah seorang daripada ahli Jemaah telah bertanya dengan seorang budak Cina yang mana budak tersebut akhirnya bersetuju untuk menunjukkan jalan ke Masjid Sri Petaling. Di atas kehendak Allah, budak tersebut bukan sahaja menunjukkan jalan sehingga sampai, bahkan dia sendiri telah turut masuk ke Masjid Sri Petaling. Setelah beliau masuk, beliau merasakan sesuatu kelaianan yang tidak pernah beliau lalui sehingga dari diri beliau sendiri terbit keinginan untuk masuk Islam. Beliau telah memeluk Islam dan kemudiannya telah turut keluar selama 40h dengan pelajar-pelajar UiTM. Masih dapat saya baying wajah keceriaanya setelah selesai 40h dan memaklumkan kepada saya “Abang,,,saya nak sunat tau!!!”

     Peristiwa ketiga berlaku sekitar tahun 2000 sewaktu saya mengikuti kursus induksi sebagai syarat untuk pengesahan jawatan. Dengan izin Allah semasa mengikuti kursus induksi, saya telah ditempatkan bersama dua orang pensyarah UiTM yang juga merupakan rakan seusaha semenjak zaman kami belajar lagi. Kami semua ditempatkan di sebuah rumah yang boleh memuatkan seramai 8 orang. Hampir kesemua perserta kursus adalah pensyarah melainkan seorang sahaja iaitu staf pentadbiran. Salah seorang daripada pensyarah tersebut adalah seorang berketurunan Cina tetapi telah dipelihara oleh keluarga angkat yang berketurunan Hindu. Sepanjang hampir 2 minggu berkursus, kami telah mengikram beliau yang sememangnya telah mempunyai minat terhadap agama Islam. Semasa mengikuti kursus induksi, pada hari Khamis malam Jumaat, peserta digalakkan untuk mengikuti program bacaan Yassin di surau. Memandangkan hampir semua ahli rumah adalah beragama Islam kecuali, maka semua telah pergi ke surau untuk membaca Yassin meninggalkan beliau keseorangan di rumah. Saya telah mengambil peluang untuk mengajak beliau untuk turut sama tetapi beliau enggan kerana malu. Saya terus memujuk dan akhirnya beliau bersetuju untuk pergi dengan mengenakan pakaian baju melayu raihan yang saya pinjamkan. Beliau telah turut sama mengikuti bacaan Yassin dengan hanya memegang kitab Yassin tanpa membacanya. Sepanjang dua minggu bersama dengannya, telah acapkali kami mengajaknya memeluk Islam, tetapi beliau memberi jawapan belum bersedia dan perlu memikirkan semasak-masaknya, sehinggalah apabila kursus induksi telah tamat, kami semua telah pulang dang dia masih belum lagi memeluk Islam. Selepas hampir dua tahun, suatu hari pada hari Jumaat, selepas menunaikan solat Jumaat di Masjid Negeri Shah Alam, seorang telah memanggil-manggil nama saya dari belakang dan apabila saya menoleh, rupa-rupanya pensyarah yang dua tahun dahulu bersama dengan saya telah pun memeluk agama Islam.

      Peristiwa keempat melibatkan orang Asli di Shah Alam. Waktu itu, saya menetap di Seksyen 6 Shah Alam dan mesyuarat halqah Shah Alam Utara telah memutuskan agar muhallah kami menjalankan usaha Ghast kedua di Surau Air Kuning iaitu penempatan orang Asli. Semasa keluar ghast, Jemaah telah dipertemukanoleh Allah dengan salah seorang lelaki dewasa berketurunan orang Asli yang masih belum memeluk Islam. Pada awalnya, Jemaah menyangka bahawa beliau adalah orang Islam, maka rahaba dan mutakalim telah menjalankan tugas seperti biasa. Tetapi apabila ditaskil oleh mutakalim untuk datang ke surau, beliau telah memaklumkan bahawa beliau bukan beragama Islam. Mendengarkan jawapannya, mutakalim dalam keadaan tidak begitu bersungguh menjemput beliau supaya memeluk Islam. Atas kehendak Allah, beliau bersedia dan telah datang ke surau. Selepas solat magrib, beliau telah duduk di dalam bayan magrib dan setelah bayan selesai, maka Jemaah telah mengajar beliau untuk bersyahadah dan akhirnya beliau telah berjaya di Islamkan.

      Insiden atau peristiwa pengislaman seterusnya adalah semasa saya keluar bersama pelajar-pelajar UiTM selama 10h ke kawasan Semenyih. Di salah satu surau yang kami keluar, kami telah menjalankan usaha ziarah pintu ke pintu di waktu pagi. Di kawasan tersebut, yang merupakan kawasan perumahan flet atau apartment, kebanyakan daripada penduduk berketurunan India dan mengikuti kepercayaan Hindu. Namun demikian terdapat segelintir penduduk berketurunan India yang beragama Islam. Oleh yang demikian, semasa menjalankan usaha ziarah pintu ke pintu, kami akan melihat sama ada terdapat daun manga atau pun tidak dipintu rumah. Sekiranya tiada, bermaknya rumah tersebut mungkin dihuni oleh orang Islam dan rumah sebegini, rahaba akan memberi salam. Semasa menjalankan ziarah, Jemaah telah bersemuka dengan seorang lelaki yang berada diluar rumahnya. Rahaba tanpa usul periksa terus memberi salam dan memperkenalkan Jemaah kepada lelaki tersebut yang berketurunan India. Setelah memperkenalkan Jemaah, mutakalim pun menjalankan tugasnya memberi dakwah. Semasa mutakalim bercakap, beliau telah memberi tumpuan yang penuh tanpa banyak bercakap dan hanya apabila mutakalim menaskil beliau, barulah beliau membuka mulut dan berkata bahawa beliau bukan beragama Islam. Jemaah telah memohon maaf dan bergerak meninggalkan beliau tetapi selang beberapa langkah Jemaah bergerak, beliau telah memanggil semula semula mutakalim dan bercakap “Adik…saya mahu masuk Islam”. Kami menjemput beliau ke surau tetapi beliau enggan kerana perlu pergi bertugas. Pada malam hari kami telah menziarahi beliau dan keesokannya beliau bersama ahli keluarga iaitu isteri dan anak-anaknya yang masih kecil seramai dua orang telah memeluk agama Islam.

      Selanjutnya ialah sewaktu saya keluar 3h di kawasan Pelabuhan Klang. Suatu hari semasa keluar, ketika menjelang waktu magrib, seorang lelaki berketurunan Sikh telah datang ke surau dengan mengenakan pakaian seragam sebagai seorang petugas pengawal keselamatan. Dari kejauhan saya telah memandang lelaki tersebut kerana gelagat dan telatahnya seperti seorang yang sedang mencari-cari sesuatu. Setelah azan magrib, semua Jemaah telah mendirikan solat magrib, dan lelaki tadi telah duduk di belakang melihat keseluruhan Jemaah yang bersolat. Setelah selesai solat, kami telah bersemuka dan bertanya kepada beliau apakah gerangan yang beliau cari, dan jawapan yang kami terima ialah “Saya mahu jadi orang Islam”. Saya memaklumkan kepada amir Jemaah yang kemudiannya menyerahkan tugas untuk mengajar kalimah kepada saya. Setelah diajar beberapa kali, akhirnya beliau dapat mengucapkan kalimah yang seterusnya menjadi orang Islam.

      Peristiwa terakhir kisah pengislaman ini berlaku pada tahun 2007 di surau “Bintang” Seksyen 7 Shah Alam. Surau ini setelah siap, telah dibiarkan tanpa ada sesiapa yang mengimarahkannya. Jemaah dari Seksyen 7 Mustakimah telah memulakan usaha ziarah kedua. Namun disebabkan kemudahan surau yang agak dhaif, maka orang-ramai yang tinggal sekitar surau tersebut masih belum dapat mengimarahkan surau tersebut. Dalam keadaan surau yang dhaif itu, ada seorang lelaki berketurunan India yang menganut kepercayaan Hindu telah tinggal menetap di luar surau tersebut. Apabila jord UiTM diputuskan untuk dijalankan di Surau tersebut, rakan-rakan seusaha dikalangan pelajar UiTM telah berkhidmat membasuh dan mencuci surau tersebut. Lelaki india tersebut telah turut sama menyertai khidmat membersihkan surau tersebut. Ditakdirkan Allah salah seorang daripada rakan seusaha UiTM ada yang boleh berbahasa Tamil. Kelebihan yang ada pada beliau telah digunakan untuk menaskil beliau untuk memeluk agama Islam. Lelaki India tersebut terbuka hati dan kemudiannya memeluk agama Islam dengan mengambil nama baru iaitu Muhammad.

      Sebenarnya, kisah-kisah yang saya coretkan bukanlah untuk menunjukkan usaha saya, cuma untuk menceritakan bahawa melalui usaha ini, Allah akan sebarkan hidayah. Mereka yang saya sebutkan di dalam kisah-kisah di atas telah memeluk Islam atas kehendak Allah dan melalui usaha-usaha orang-orang terdahulu yang telah banyak berkorban dan doa yang berterusan.

Allahu a'lam.

MARKAZ-MARKAZ DUNIA JEMAAH

Abu Dhabi :
Kaleem Razal, Al-Musaffah, Abu Dhabi. 971-2-721-.

Afghanistan :
Haji Md Meer, Sarai Nelam Farrush, Shahbazar, Kabul. 155-23798

Albania:
Dr Abdul Latif Saleh, Tirana. +355-42-25440/25438
Seshi Avni Rustemi, Tirana. +355-42-23038
Dr Skender Durresi, Tirana. +355-42-32710

Algeria:
Masjid An-Najah, Al-Mohammedia, Algeria. (Belqasim Merad 213-2-750)

Angola:
Comunidade Islamica em Angola, Caika Posta 2630, Luano.

Argentina:
Ahmad Abboud, Centro Islamico, Av. San Juan 3049/53, Buenos Aires. 54-1-973577

Australia:
No 90 Cramer Street, Preston 3074, Melbourne.
Sheikh Mo’taz El-Leissy, Melbourne. 61-3-94784515
No 765 Wangee Road, Lakemba, Sydney. 61-2-97593898
S. Hamid Latif, Lakemba Mosque, 63/65 Wangee Road, Lakemba 2195, Sydney. 61-2-759-3899, 61-3-470-2424
No 427 William Street, Perth.
Abdul Wahab, Perth. 61-9-4596826

Austria:
A. Khaleque Qureshi, Masjid Belal, Diefenbachgasse 12/12, 1150 Wien. 43-1-9387615, 43-1-7366125

Azerbaijan:
S. Uzair M. Ali, Orzhenigidzebskoy, Noboy Gumarbel M3/2F (?)(no detail information)

Bahamas:
Jamaat ul Islam, P.O. Box 10711, Nassau.

Bangladesh:
Maulana A Aziz, Kakrail Masjid, P.O. Ramna, Dhaka. 88-02-239-457

Barbados:
Maulana Yusuf Piprawala, Kensington New Road, Bridgetown. 1-809-426-8767

Belgium:
Masjid Noor, Rue Massaux 6, Gemeente Schaarbeek, 1030 Brussels. (Mostafa Nooni) 32-2-219-7847
Masjid Van Slambrouck, Fortuin St. 6, B8400 Oostende.

Belize:
Md Riaz, 3132 Kraal Road, Belize City.

Bermuda:
Md Mosque, Basset Bldg Court, St. Ram, Hamilton.

Biera:
Omar Osman, P.O. Box 382 (?), Biera. 23260

Bolivia:
Biab Khalil, P.O. Box 216, La Paz. BX 5418

Brazil:
A Aziz Alinani, Imam, Centro Islamica, Ax W-5 Norte, Brazil. 55-11-278-6789

Britain:
Mosque, South Street, Saville Town, Dewsbury. (Hafez M Patel) 44-924-460760, 44-924-46685? (faks)
East London Masjid, 9-11 Christian St, Off Commercial Road, London E1. (Zulfiqar) 44-71-4811294

Brunei:
Hj Jamili Hj Abbas, 647 Kg Lumapas. 673-8-810480, 673-2-337488.
Hj Mahadi, Bandar Sri Begawan. 332148

Bulgaria:
Mufti Basri Osman, Plovdiv. 359-2-233-109

Cameroon:
Osmany c/o Alhaj Md, P.O. Box 19, Marwah.237-291-5..

Canada:
Medina Masjid, 1015 Danforth Ave., Toronto. (Ismail Patel / Anjum Mohammad)1-416-465-7833.

Chad:
Masjid-e-Noor, Share Namer, N O’Jamina. (Adam Yusuf Amin)

Chezh:
Dudaeb Shakmarze, Ul. Khakalskaya 90/2/42, Grozni

Chile:
Taufiq Rumie, Edwardo Castillo Valesco 1160, Nunoa, Santiago. 56-2-496-081, 56-2-294-182

China:
Hilal D. C. Guangyun, V. C., Stand Comm, East Dist. Peoples Congress,

Costa Rica:
Mostafa Md Imam, Centro Islamico, Dasamprados Casa 7-16, San Jose. 506-272-878

Dagestan:
Habibullah, Sk Mohuddin, village Gubdan, Lewanshowski.

Denmark:
Makki Masjid, Brikegade 4 KLD, N Kobenhavn (Copenhagen). 45-43-(35)-361-513
Centre Mosque, Morbaerhaven Block 18 c/4, 2060 Albertslund. 02-454368

Djibouti:
Salem Ahmad, Deeday Masjid, P.O. Box 730, Djibouti. 253-762-189, 5818 FIANEA (teleks)
 
Dubai:
Shaikh Hamdan, Masjid al Kasis, Al Kasis No. 3, near Umm Kulsum Che..

Egypt:
Masjid Anas bin Malik, Madinatul Muhaddithin, Share Iraqu Giza, Cairo. 20-2-702-804, 20-2-348-6185

Ethopia:
M. M. Kechia, Abu Bakr Masjid, Kwas Maida, Addis Ababa. 251-1-130-208, 135-823 (Ibrahim Sufra)

Fiji:
Noor Ali, Raki Raki Jama Masjid, P.O Box 15, Raki Raki, Fiji. 679-24440, 679-94002

Filiphina:
Masjid Abu Bakar, Marawi City, Lanao del Sur, Mindanao.

Finland:
Omar Nizamuddin, Puutarhankatu 18A, Helsinki. 358-21-513-572
Masjid, Fredrinkatu 33B, 00120 Helsinki 12. 358-0-643-579, 358-0-149-6395
Masjid, Abrahaminkatu.

France:
Sh. Yunus Tlili, Masjid Rahman, Ave. Paul Vaillent Couturier 52, 93200 St Denis. 33-1-48.23.78.89, 48.26.78.78
Marseille, Rue Malaval 24, 13002 Marseille. 91908047

Gading beach:
Md Amin (Jallo), Masjid Ahlesunnah, P.O. Box 110, Danane. -(225)-635-320 (Boike town)

Gambia:
Abdul Wadood, Arabic Madrassa, Serekunda.

Germany:
Md. Nawaz, Masjid, Muenchener str. 21, Frankfurt. (06175)1673, (0221)550..
Md. Nawaz, Berliner str. 31, 6374 Steinbach. (06171) 75360
Barbaros Gamii (masjid), Kyffhavser str. 26 (dekat Barbarossa Platz), 5 Koeln 1 (Cologne). (Husseinbeg
Firat 467477, Zia) 0211-213870
Masjid, Lindower str. 18-19, 1000 Berlin 65. (030) 4617026
Masjid, Landwehr str. 25, Muenchen (Munich). (near train station)
Masjid, Steindamm, Hamburg. (near train station)
Masjid, Haupsletter str. 715, Stuttgart. 0711-6406775

Ghana:
T. Osang, P.O. Box 170A, Rock of Islam Mosque, Labadi, Accra. 233-21-663-443, 665-06

Gibraltar:
Masjid Cesemate Sq., Main Street, Gibraltar. 350-73058

Greece:
Greece Masjid Rassos, 9 Galaxia Strape (near cosmos), 117/45 Athens.
Munir Mahmud, G. Papandreau 87, Goudi, Athens. 30-1-775-8155, 30-531-24863 (Hussein Mostafa)

Guinea:
Md Boye, P.O. Box 12294, Barry, Conakary.

Guinea Bissau:
Abayu Bayo, Jamia Kabir, Bissau.

Guyana:
Azim Khan, 35, Kraig Village, East Bank, Demerara. 592-(02)-62269 (Georgetown)

Hong Kong:
Masjid Ammar, 40-01 Kwon Road, Wanch.. 5-892-0720 (Md Qadeem, Zafar 852-3-5-239-975)

Hungary:
A. Hafez, Flat 9, 84 Linen Kurt, Budapest. 36-1-833-905, 36-1-276-0482 (Babikir)
Dr Izzedin, Estergomiut 56/VII/26, 1138 Budapest
Ibrahim, Fortuna (cheap hotel), Szolgaltaro GMk, 1073 BP, Akacf..

India:
Banglawali Masjid, 168 W. Nizamuddin, Basti Nizamuddin, New Delhi. 91-11-494-7137 (fax: Farooq),(worldwide Headquarters)
617-142 (..)

Indonesia:
Masjid Jamek, 83 Jalan Hayam Waruk, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. (Ahmad Zulfikar) 62-21-821-236, 639-5585, 682-378
Masjid Istiqlal, Jalan Yos Sudarso, Dumai, RIAU.

Iran:
Al Amir A Roaf, Masjid e Tauhidi, Zahedan.

Iraq:
Sk Kazim, Montaga Buhimania Al Karich, Share Mar’uf, Baghdad.

Ireland:
Masjid, 7 Harringto Street, Dublin.
Dublin Islamic Centre, 163, South Circular Road, Dublin 8.
Md Shigara, 21, Wolseley Street, Dublin 3. 353-1-540-027

Italy:
El Amrani, 3231 Via Vanzetti No. 3, Cita di Sudi (Cascino Rosa), Milano. 39-10-952-20?, 39-6-802-258
Masjid, Via Bertoloni 22/24, Roma.
Masjid,Via Berthollet 24, Torino.
Masjid, Via de Groce 3 (Tingkat 4), Trieste.

Jamaica:
Naeem A. Muta’ali, Muslim Community, 54 Wildman Street, Kingston. 1-809-9283516 (Akbar), 9286789 (Naeem)
Islamic Center of Jamaica, 134 1/2 King Street, Kingston.

Japan:
Islaho Tarbiyat (Ichnowari), 1-1-6 Bingonishi, Kasukabe-Shi, Saitama-Ken, Tokyo 334.
Ibrahim Ken Okubo, Room 105, Bingo Higashi 1-22-20, Kasukabe Shi, Saitama Ken, Tokyo 344. 0487-36-2767 (tel) 04-8738-0699 (fax)
Syed Sohel 04-8736-2767
Masjid Darus Salam, 772, Oaza Sakai, Sakai Machi, Sawa-gun, Gunma Ken.
Hafiz Afzal 030-146-1419
Masjid Shin Anjo (Nagoya), Bangunan Kamimoto, Tingkat Satu, 1-11-15, Imaike-cho, Anji-Shi, Aichi Ken.
Najimuddin 030-56-32101
Nufail 030-56-50432, 056-698-9408
Masjid Takwa (Chiba), Sanbu-Machi, Sanbu-Gun, Ametsubo 65-12, Chiba Ken (near station JR Hyuga).
Lokman 043-444-5464, 030-067-9223
Shamin 010-404-4748
Makki Mosque (Narimasu, Tokyo), stesen Narimasu (Tobu line).
Asraf 010-609-2479
Hon-Atsugi (Kanagawa). 0462-27-5936
Islamic Center, 1-16-11 Ohara Setagayu ku, Tokyo 156. 03-7870916, 4606169
Islamic Center, C Hoko Mansion 4-33-10 Kitazawa, Setagaya ku, Tokyo 156.
Nerima K. K. Mati, 1-30-17 Kopsaki 205, Tokyo. 81-3-450-6820, 81-3-553-7665 (Ismail), faks 81-3-458-3967
A. Aziz Mecavale, 175 Kumitashi Cho, Tokyo. (d/a Akarim Seth)

Jordan:
Md Mustafa Al Wafai, Masjid Madeenat al Hujjaj, Mukhayam Het.. 962-6-774-257

Kazakhstan:
Baba Khanov, Muslim Religious Board of Central Asia, Alma Ata.

Kenya:
A. Shakoor, Londi Mosque, sebelah balai polis Kamakunsi, Nairobi. 254-2-764-224, 254-2-340-965

Kibris:
Ahmet Cetkin, Harika Camii, Palamud Sok No. 11, Asa Marao.

Kuwait:
A Rashid Haroon, Subhan Markaz, Al Mantiga Sinaere, Kuwait.

Laos:
Maulana Qamaruddin Noori, Masjid India, P.O Box 617, Vientianne. 3776

Liberia:
S M Azmat Subzwari, Randall Street Mosque, Monrovia. 231-225-0..

Libya:
Mustafa Kuraitty, Jame al Badri, Bab bib Ghasher, Tripoli. 218-61-72138..


Lebanone:
A Hasib Sar Hal, Imam Ali ut Tariq Jadidah, dekat Madrasah Farooq, Beirut.

Luxsembourg:
Islamic Centre, Route Darlon 2, Mamar. (S. B. Khan Afridi) 352-311-695.

Madagascar:
Yakub Patel, P.O.Box 101, Tamatave. 261-5-33202

Morocco:
Alhaj Ali, Masjid en Noor, Hayya Araha 61, Darul Baida, Casablanca. 212-366-483..

Malawi:
Ebrahim Makda, Juma Masjid, Kamuza Proc. Road, Lilongwe. 265-720216

Malaysia:
Masjid Jamek Sri Petaling, Bandar Baru Sri Petaling, Kuala Lumpur. 60-3-9580515. 60-3-7595063 (Madrasah Miftahul Ulum). 60-3-7586134 (faks: Hj Khalid)
Abdul Wahid, Kota Kinabalu. 088-232994 (r), 088-225081 (o).

Maldives:
Ibrahim Hassan, G. Aabin, Male Island.

Mali:
Ismail, Markaz Haidara, P.O. Box 1551, Bamako. 223-22-22..

Malta:
Md El Sadi, Islamic Centre, Corradino Road, P.O. Box 11, Paola, Malta. 356-772-163..

Mauritania:
Daud Ahmad, Masjid Shurfa, P.O. Box 14, Nouakchott.

Mauritius:
Masjid Nur, Gora Issac St., Port Louis. 230-2424904
Mir AM Soorma, Shaukat Islam Mosque, P.O.Box 328, Port Louis. 230-26..

Mexico:
Mir Y Ali, Norte 40A, No. 3612A, Col 7 de Noviembre, Mexico DF.. 537-1138

Mozambique:
Md Rafiq Ahmad, Av Dazambia 305, I C Flat 4, Maputo. 258-2378..

Myanmar:
B. A. Ground Mosque, near Rangoon train station,Rangoon. 95-1-74436, 3100 (Bhay)

Netherlands:
Moskee Arrahman,Van Ostade str. 393-395, 1074 Amsterdam. (Tram no. 4 from train station) (Al-Kabiri) 31-20-764073

New Zealand:
Abdul Samad Bhikoo, Auckland Mosque, 17 Vermont Street, Ponsonby, Auckland. 64-9-3764437
Masjid AnNur, Christchurch. 64-3-3483930
Ishan Othman, Dunedin. 64-3-4767121

Niger:
Yahya Sa’ati, Sooq al Kabir, near Mohatta Sayarat, Niamey.

Nigeria:
Hamza Oshodi, Central Mosque, 37 Church Road, Saban Gari, Kano. 47-2-9883..

Norway:
K. M. Riaz, Bilal Masjid, Tordenskjolds Gt. 86, 3044 Drammen. 47-2-9883-..
Islamic Centre, Nosdahlbruns Gt. 22, Oslo 1.

Oman:
Masud Harthi, Jame Khalid ibni Walid, Assib, Muscat. 92-21-415..

Pakistan:
AlHaj A. Wahab, Madrassa Arabia, Raiwind, Lahore. 92-21-415.., 92-21-216..(faks)
Makki Masjid, Garden Road, Karachi.

Panama:
A F Bhikoo, Jama Masjid, 3rd Street & Mexico Avenue, Panama City. 517-256-44..

Peru:
Naguib Atala, Casilla 3134, Lima. 51-14-294-620

Poland:
Yakub, ul. Piastowska 77, Bialistok. Masjid, ul. Abrama 17A, Gdansk.
Boguslaw Zagorski, ul. Rozlogi 6 Apt. 51, Warszawa (Warsaw).

Portugal:
Abu Bakar Sulil, Masjid Odiveas, Rua Thomas de Anunciacao 30 R/C Esq, Odiveas 2675, Lisboa.

Puerto Rico:
Arab Cultural Club, Km 5, KMO 65th Inf Ave, Rio Piepras, PR0092.

Qatar:
Abdullah Ahmad, Masjid Mantaya Sanaiya, P.O.Box 40621, Doha.

Reunion:
Yusuf Lockati, Masjid Nurul Islam, 97400 St Denis. 262-200..

Romania:
Masjid, Ovidiu Square, Constanta.

Russia:
Masjid, Prospect Mira (near Olympic Station), Moscow. 281-4904
Sayyid Akhtar, Moscow.
sar_bob@hotmail.com

Rwanda:
A Majid Suleman, Medina Masjid, Kegali. 250-7536

Saudi Arabia:
Abdul Ghaffar Noor Wali, Jeddah. 966-2-6371607
Ghassan 6823041 Dr Ahmad Ali, P.O. Box 22310, Riyadh 11495. 966-1-6023679

Senegal:
Sk Ahmad, Masjid Al Noor, P.O. Box 1955, Colobane, Dakar. 221-223-262

Sierra Leone:
Hassan Taravaly, 4 Rush Street, Circular Road, Freetown.

Singapore:
Masjid Angulia, 265 Serangoon Road, Singapura 218099
Tel: +65-62971624    Fax: +65 62965380
Email: tablighsingapore@hotmail.com

Syura bros:
Hj Akhtar: +65-96620308
Hj Hassan: +65-97110466
Hj Abdul Karim: +65-97991584
Hj Najmuddin: +65-97578609
Hj Abdul Karim: +65-97110486

Somalia:
S Sheraff, Masjid e Dawat, Magaiscia. 252-1-81963

South Africa:
Bait-un-Nur, 17, 11th Avenue Mayfair, Johannesburg. 011-8392633
Kirk St Masjid, 12 Kirk St, 2001 Johannesburg. (G. M. Padia) 27-31-923-841, fax 27-11-852-4011

South Korea:
Imam Qamaruddin, Masjid Annur, GPO Box 10896, Seoul. 82-2-556-…

Spain:
Musa Taha, Mezquita Ataqua, Calle Correo Viejo - 4, Albaicine, Granada. 34-58-255-611

Sri Lanka:
,150 Lukmanjee Sq, Grandpass Rd, Colombo. (Md Lebbe Master) 94-1-25910

Sudan:
Dr D H Khalili, Masjid Hamddab, Ash Shaharah, Khartoum. 249-11-222428

Surinam:
Mufti B Piprawala, Masjid Taedul Islam, Mutton Shop 10B, Paramaribo. 597-81394

Swaziland:
Md Hassan, P.O. Box 201, Maikerns. 83327

Sweden:
Tarsgatan 91, Stockholm. 46-8-334-490 (A Raof), 46-8-750-8511 (S Zaidi)
Dr M Piar Ali, Tarsgatan 45B, Stockholm.
Tonsbergsgatan 4, 3TR, 16434 Kista. 46-8-719-3215 (P Ali) Masjid, Gamlagatan, Uppsala. 46-18-21998281

Switzerland:
Hussain Osmani, Muslim Association, 2-A Linderain str Post F 1650, 30012 Berne. 41-31-228-396, 556-321
Masjid, Chemin Colladon 34, Petit Saconnex, Geneva. (Tram no. 12) 7987311
Islamic Center, Narstr. 19, Zurich.
Masjid, level 3, Ausstellungstr. 21, Zurich.

Syria:
A M M Hosni, Razaqul-Jin-Sary, Zaid b Sabit, Merchant Modaiya, Damascus.

Syarjah:
Ali Bhai Patel, Al Futiaim Motors, P.O. Box 5819. 971-6-548-629

Tadjikistan:
A Rahim Mostafa, Masjid Shah Mansoor, ul. Wasfe, Dushanbe.

Taiwan:
Chinese Muslim Association, 62 H’sin Shen South Rd, Sec 2, Taipeh. 886-2-522-4473
Nurrdin Hsueh Wen Ching, P.O. Box 1430, Kaohsiung. 886-7-7498749, 886-7-5215771

Tanzania:
Sayed Mohsin, Medina Masjid, P.O. Box 5050, Dar es Salam. 255-61-26455

Thailand:
Hanif A. Shakur, Masjid Aslam, Bangkaoli, Bangkok. 662-235-3956..

Togo:
Imam Ratib, Sk Al Hassan, Grand Mosque, Zongo, Lome.

Trinidad:
Raziff Ghany, Monroe Road Masjid, Monroe Road, Cunupia. 809-650-1985

Tunisia:
Mestaoui Habib, 28 Rue Ibn Khaldoun, Ben Arous, Tunis. 216-1-380-843

Turkey:
Umar Vanlioglu, Mescidi Salam, Sultan Ciftligi, Habibler Koyu, Istanbul. 90-1-3854053, 90-1-5951773, 90-1-5054619 (faks: C. Korkut)

Turkmenistan:
Uraz Murod, Uraz Md, Haji Noor, Masjid, Ashkabad.

Uganda:
Omar Mazinga, Masjid Nur, William St., P.O. Box 2046, Kampala. 256-41-246-63..

United States of America:
Dearborn Mosque, 9945 West Vernor Highway, Dearborn, Detroit. +1-313-8429000
No 425, Montauk Avenue, Apt. 1, Brooklyn, New York.
Masjid Falah, 42-12, National St., Corona, New York. (Loqman Abdul Aleem) +1-718-4767968
Abdur Raqeeb, 130, 69th St., Guttenberg, New Jersey 07093. +1-201-86.. , +1-718-8587168 (faks - Faqir)
No 820 Java Street, Los Angeles. (near Arbor Vitae St.) +1-310-4199177 (Dr Abd Rauf)
Farouq Toorawa, Los Angeles. +1-310-6755456
Masjid Al-Noor ,1751 Mission Street, San Francisco. +1-415-5528831
Vallejo Mosque, 727 Sonoma Boulevard, Vallejo, California. +1-707-6452024
Naser Sayedi, 1777 East West Road, P.O.B. 1703, Honolulu. +1-808-735..
L/Cpl Chaudary, Hawaii. +1-808-2575721
Islamic Centre, 1935, North Eo Place, Manoa, Honolulu.

Uzbekistan:
Murad, Madrassa Mir e Arab, Bukhara. 42170
Imam Mustafa Khul, Samarkand, 353268
Ziauddin, Idara Diniyat, Tashkent. 351307

Venezuela:
Farooq A Rahman, Islamic Center, Calle-9, Urb La Paz, El Paraiso, Caracaz. 58-2-498322?

Vietnam:
M. Zakaria, Mutawalli Mosque, 66 Tnilap Thanh, Saigon.
Masjid Annur, 12 Hang Luoc street, Hang Ma ward, Hoan Kian precinct, Hanoi.
Ustaz Muhsin, Madrasah Arabiah, 25A Lang Ha street, Hanoi.

Yemen:
Hamood Faki, Masjid As-Sawad, Al Habbah Annagal St, Al Harabi, Sana’a. 967-2-227-246

Yugoslavia:
Jusufspabic Md., Jevremova 11, 11000 Belgrade. 38-11-642-043, 622-654

Zaire:
A. M. Patel, 39 Mama Yemo, P.O. Box 155, Likasi. 243-12-28272

Zambia:
Ahmad Nomani, P.O. Box 510191, Chipata. 260-62-21161
Ahmad Karodia, Md Ravat, P.O. Box 30324, Lusaka. 260-1-212-023

Zimbabwe:
Y. Hussain, Ridgeview Masjid, Boeing Road, Ridgeview. 263-4-292..

MALAM PERHIMPUNAN/MARKAZ JEMAAH

SEMENANJUNG MALAYSIA


1.   Masjid Jamek Bandar Baru Seri Petaling, Kuala Lumpur - Hari Sabtu malam Ahad.
2.   Madrasah Miftahul Hidayah, Beseri, Perlis - Hari Sabtu malam Ahad.
3.   Madrasah Hafiz Bukit Choras, Kota Sarang Semut, Alor Setar, Kedah - Hari Khamis malam Jumaat.
4.   Madrasah Tahfiz Al-Quran, Sg. Petani, Kedah - Hari Khamis malam Jumaat.
5.   Madrasah Tahfiz Al-Quran, Bukit Pinang, Jitra, Kedah - Hari Khamis malam Jumaat.
6.   Madrasah Manabi'ul- Ulum, Penanti, Pulau Pinang - Hari Jumaat malam Sabtu.
7.   Masjid Benggali, Penang - Hari Khamis malam Jumaat.
8.   Masjid Hanafi, Taiping, Perak - Hari Sabtu malam Ahad.
9.   Masjid Abdul Karim, Selama, Perak - Hari Jumaat malam Sabtu.
10. Madrasah Taman Pinji Perdana, Ipoh, Perak - Hari Sabtu malam Ahad.
11. Masjid Jamek Rahang, Seremban, Negeri Sembilan - Hari Sabtu malam Ahad.
12. Madrasah Al-Hidayah, Tengkera, Melaka - Hari Sabtu malam Ahad.
13. Madrasah Tahfiz Al-Quran, Batu Pahat, Johor - Hari Sabtu malam Ahad.
14. Madrasah Tahfiz Al-Quran, Sinaran Baru, Kempas, Johor - Hari Sabtu malam Ahad.
15. Masjid Ahmad Shah, Jerantut, Pahang - Hari Sabtu malam Ahad.
16. Masjid Mat Kilau, Jalan Gambang, Kuantan, Pahang - Hari Sabtu malam Ahad.
17. Madrasah Al-Quran, Kubang Bujuk, Kuala Terengganu, Terengganu - Hari Khamis malam Jumaat.
18. Masjid Pakistan, Besut, Terengganu - Hari Khamis malam Jumaat.
19. Madrasah Dusun Raja, Kota Bharu, Kelantan - Hari Khamis malam Jumaat.


SABAH & SARAWAK

20. Masjid Bandar Kuching, Sarawak - Hari Sabtu malam Ahad.
21. Masjid Daerah, Bintulu, Sarawak - Hari Sabtu malam Ahad.
22. Masjid An-Na'im, Lutong, Miri, Sarawak - Hari Sabtu malam Ahad.
23. Masjid Al-Qadim, Sibu, Sarawak - Hari Sabtu malam Ahad.
24. Masjid Besar, Limbang, Sarawak - Hari Sabtu malam Ahad.
25. Surau Al-Ansor, Perumahan Batu Arang, Labuan - Hari Sabtu malam Ahad.
26. Masjid Hj. Akbar Khan, Kg. Bingkol, Beaufort, Sabah - Hari Sabtu malam Ahad.
27. Masjid Pekan Menggatal, Kota Kinabalu, Sabah - Hari Sabtu malam Ahad.
28. Madrasah Kg. Tanjung Batu Darat, Tawau, Sabah - Hari Sabtu malam Ahad.
29. Masjid Muroqabah, Kg. BDC, Sandakan, Sabah - Hari Sabtu malam Ahad.




Program Malam Perhimpunan.

1) Waktu Asar.
- Majlis Taklim  Fadhail Amal.
- Ceramah umum/ bayan Asar.

2) Waktu Maghrib.
- Sembahyang fardhu berjemaah.
- Ceramah umum/ bayan Maghrib.

3) Waktu Isyak.
- Sembahyang fardhu berjemaah.
- Pembacaan kitab Hayatus Sahabah.
- Rehat.
- Qiyamullail (sembahyang secara bersendirian).

4) Waktu Subuh
- Sembahyang fardhu berjemaah.
- Ceramah umum/ bayan Subuh.

Bersurai selepas waktu Isy'raq (suruk).

Majlis fikir atas iman dan amal 3- karkuzari chile n argentina

     Satu jemaah telah dihantar ke Santiago, Chile dan Argentina. Di santiago seramai 250 orang pemuda dan pemudi datang kepada jemaah dan mereka datang untuk mengetahui tentang Islam, untuk mengetahui tentang kebenaran Nabi Muhammad Saw dan untuk mengetahui tentang kebenaran Isa a.s.Yang bawa mereka adalah Allah Swt, tidak ada siapa yang pergi mengajak mereka datang, mereka sendiri datang, mereka berkata dengan harapan, "Kami akan masuk Islam."

     Semasa di Argentina pula, seorang pemuda telah menemui jemaah ini. Dia mengatakan keinginannya untuk memeluk agama Islam. Kerana khuatir, mungkin yang datang ini adalah daripada penyiasat atau orang-orang yang nak menguji jemaah . Jadi jemaah telah menangguh keinginannya dan memikirkan lebih baik sekiranya dia datang pada hari Ahad kerana pada hari Ahad itu, ramai kawan-kawan kami bercuti dan dia boleh diIslamkan di depan kawan-kawan yang lain. Dia tidak datang pada hari Ahad bahkan dia datang pada hari Isnin. Setelah dia datang pada hari Isnin, dia beritahu kepada jemaah, "Adakah untuk masuk Islam perlu pada hari ahad? Jikalau seandainya saya mati sebelum hari Ahad, di hari Kiamat nanti saya akan beritahu kepada Tuhan, "Wahai Allah, sesungguhnya saya telah datang untuk memeluk agama Islam, tetapi mereka telah menangguhkan saya, untuk lewatkan saya masuk Islam.".

      DI seluruh dunia, hati sudah lembut untuk masuk Islam. Hati sudah bersedia dan lembut untuk masuk Islam. sekiranya kita hari ini bangun dengan usaha dakwah, dengan meninggalkan keluarga kita, meninggalkan anak isteri kita,  meninggalkan urusan-urusan pekerjaan kita, kita pergi ke seluruh dunia dan kita dakwahkan kepada kalimah tauhid, dakwah kepada Allah yang Maha Esa, pasti dan pasti seluruh dunia akan datang kepada iman. Tuan-tuan yang mulia, oleh kerana kita tidak buat kerja dakwah, kita telah tinggalkan kerja agama, yakin kita dengan yakin orang kafir sama sahaja. Sepertimana yakin orang kafir dengan hartalah.. kita boleh bina kehidupan kita, kita boleh selamat, begitulah orang-orang Islam pun berkata sedemikian, dengan hartalah kita boleh buat segala-galanya. Nampaknya, keyakinan yang rosak ini tuan-tuan mulia kerana kita orang Islam telah meninggalkan kerja asal orang Islam. Oleh itu tuan-tuan yang mulia, sangat perlu kita semua bangun dan pergi ke seluruh dunia, pelusuk dunia, untuk menyampaikan dakwah tauhid ini kepada manusia.

      Sekiranya orang Islam hari ini bangun untuk buat kerja agama, kerja dakwah, maka Allah Swt akan kembalikan suasana agama, suasana orang masuk Islam sepertimana di zaman Baginda Rasulullah Saw. Apabila datangnya bantuan Allah Swt, kamu akan lihat manusia akan datang dan masuk Islam berbondong-bondong.Jai marilah kita kena bangun untuk buat usaha dakwah ini kerana kini kita telah melihat asbab dari usaha ini hati-hati manusia sudah lembut untuk menerima Islam.

      Sewaktu jemaahnya berada di Argentina, mereka pergi ke satu kampung, kampung yang jauh, di sana ada seramai 360 orang atau pun 370 orang Islam kesemuanya, masyaAllah, mereka mengikuti sunnah dan berserban. penduduk ditanya, "Bagaimana kamu memeluk agama Islam?" Dia menjawab, "Ada dua orang syeikh daripada Cyprus telah datang dan ajak kami kepada Islam." Maka  begitulah bumi/ hati -hati manusia sudah lembut,jadi kita kena bangun dan bergerak.

       Satu orang wanita telah datang dan masuk Islam. Apabila dekat waktu malam, jemaah beritahu kepadanya, kamu pergilah daripada sini.. Maka dia enggan dan dia pun tidak bersedia meninggalkan jemaah. Akhirnya, kami telah panggil orang Islam di sana dan meminta dia difahamkan supaya meninggalkan jemaah. Maka wanita tadi menangis dan berkata, "Wahai  orang Islam, mana saya nak pergi? saya telah terima Islam." Saya beritahu kepadanya bahawa kamu pergilah ke mana-mana, kamu cari seorang lelaki Islam dan kahwinlah dengannya untuk selamatkan Islam kamu.

    Begitulah keadaan dunia hari ini, di seluruh dunia memang sudah bersedia untuk datang kepada Islam, memeluk agama Islam. Tetapi  bukan masalah orang kafir masuk Islam, bukan masalah orang Amerika masuk Islam, bukan masalah orang Kanada masuk Islam, bukan masalah orang South Africa masuk Islam, masalah yang sebenarnya, kita orang Islam kena menjadi benar-benar orang Islam, kita orang Islam supaya mempunyai akidah dan keyakinan yang betul, kehidupan orang Islam dapat meniru kehidupan Nabi Muhammad Saw, kehidupan orang Islam dapat mengikuti kehidupan Nabi Muhammad Saw. Inilah masalah yang sebenarnya. Apabila kita orang Islam bangun buat usaha dakwah, Allah Taala akan am/ umumkan hidayat kepada seluruh manusia di dunia." semoga ALLAH memiloh kita an keluarga kta dalam membuat usaha ini.

Majlis fikir atas iman dan amal 2- mufti luthfi al banjari


Mufti Luthfi Al Banjari

Musyawarah Indonesia
Mesjid Jami Kebon Jeruk
Jakarta, 10 November 2001
BAYAN SUBUH






Allah pencipta segala sesuatu. Segala sesuatu itu tidak ada yang sia-sia Allah ciptakan. Allah tidak pernah salah, dan selalu benar selama-lamanya.

1. Kenapa orang Allah jadikan Miskin ?
2. Kenapa orang Allah jadikan Kaya ?
3. Kenapa orang Allah jadikan laki-laki ?
4. Kenapa orang Allah jadikan perempuan ?
5. Kenapa orang Allah jadikan Sakit atau Cacat ?

Ini semua adalah keputusan-keputusan Allah yang mempunyai Hikmah masing-masing. Orang kaya mempunyai Hikmah dengan kekayaannya. Orang miskin mempunyai Hikmah dengan kemiskinannya. Begitu juga laki-laki, perempuan, dan orang cacat atau sakit. Semuanya punya Hikmah masing-masing.

Allah telah ciptakan manusia sesuai dengan fitrahnya dalam agama. Seperti ikan fitrahnya hidup dalam air, jika diluar air maka ikan ini akan menderita. Walaupun ikan ini diletakkan pada kasur yang empuk atau takhta yang terbuat dari emas, maka ikan ini tetap akan menderita. Tetapi kalau ikan ini diletakkan dalam embar kecil yang buruk dan kotor tetapi ada air maka ikan ini akan bahagia. Begitu juga manusia, kalau tidak ada agama walaupun ia tinggal di istana mewah, dengan perempuan yang cantik-cantik menemaninya, kasurnya empuk dan penjaganya banyak, tetapi tidak ada Agama wujud dalam dirinya maka orang ini tetap akan menderita. Walaupun seseorang bajunya compang camping, Istana gak punya, tidurnya hanya dibawah pohon tanpa kasur, maka ia tetap akan bahagia kalau agama ini wujud dalam dirinya. Seorang utusan Romawi berkata ketika melihat Umar RA tertidur dibawah pohon dengan tenang, ia membandingkannya dengan raja romawi yang tidak bisa tidur tenang walaupun di Istana mewah.

Jika semua ini berjalan sesuai dengan Fitrah maka rahmat akan turun. Kerusakan adalah jika sesuatu yang Allah telah tetapkan fungsinya mau berjalan diluar fungsi. Jika laki-laki ingin jadi seperti wanita dan wanita ingin jadi seperti laki-laki inilah kerusakan.


Ciri pertama laki-laki :

1. Sholat di mesjid : Perempuan sholatnya dirumah

Di dalam Al Qur’an diterangkan hanya laki-laki yang pergi ke mesjid, sedangkan perempuan sholatnya dirumah. Jadi laki-laki yang sholatnya dirumah ini banci. Jika kita mau lihat bangsa ini jantan atau tidak lihat mesjidnya, penuh atau tidak. Jika kita mau menikahkan anak kita, tanya apakah dia sholat di mesjid atau di rumah. Jangan nikahkan anak anda yang nantinya anak dia hanya menjadi ahli-ahli dunia saja. Targetkan menjadi Dai, baru nikahkan.


2. Dakwah : Berani menyampaikan yang Haq dan mengajak orang ke mesjid

Para Anbiya tidak ada yang perempuan, semuanya laki-laki. Jadi tugas dakwah ini adalah tugas laki-laki. Laki-laki yang tidak mau dakwah walaupun ia sholat 5 waktu ini sama seperti laki2x yang mandul atau impotent. Malu menunjukkan kelaki-lakiannya pada orang. Tetapi tidak malu dilihat Allah. Ego yang paling jahat adalah orang yang sibuk beragama sendirian dan tidak peduli orang lain. Dalam riwayat seorang Abid asyik dengan ibadahnya sendirian ketika Allah hendak menurunkan Azab Allah perintahkan dimulai dari Abid itu. Jibril AS bertanya kenapa ? karena si abid tidak pernah merah pipinya atau panas hatinya melihat kedzaliman disekelilingnya.


3. Menepati Janji yang telah diucapkan : Bisa dijaga kata-katanya

Ketika dia mengucapakan kalimat maka ia menyadari bahwa dirinya sudah berjanji di hadapan Allah, maka dia akan sungguh-sungguh menjalankan agama ini. Seorang Sahabat diberikan Ghanimah hasil kemenangan perang umat Islam, tetapi ia malah menangis. Nabi SAW bertanya kenapa ia menangis. Ia menjawab, “saya perang bukan untuk mendapatkan Ghanimah tetapi saya berperang untuk di syahidkan di jalan Allah.” Lalu Nabi SAW bersabda :

“Jika kamu benarkan Janjimu kepada Allah, Maka Allah akan benarkan Janjinya kepadamu.”

Perintah yang paling berat di kota mekah bagi sahabat adalah agar mereka dapat menahan diri mereka dari mengangkat pedang karena ini perintah Nabi SAW. Sama seperti preman yang di hina atau kyainya di hina oleh orang lalu kyai tersebut nyuruh preman itu sabar. Menurut kamu beratan mana bagi itu preman menahan tangannya atau menghujamkan tangannya ke orang itu. Begitulah sahabat yang mereka diperintahkan harus menahan pedangnya.

“ Seseorang tidak akan mampu mengangkat pedang di jalan Allah sebelum ia mampu menahan mengangkat pedang karena Allah.”

Bagaimana Ali RA ketika ia hendak menebas leher musuhnya di medan perang lalu musuhnya meludahi. Ketika itu pula Ali RA meninggalkan musuhnya yang akan ditebas. Melihat hal itu sang musuh mengejarnya dan bertanya kenapa Ali RA tidak jadi menebasnya. Lalu Ali RA menjawab, “Aku tidak jadi menebasmu karena aku takut ketika kamu meludahiku timbul rasa marah sehingga aku takut niatku membunuh karena Allah ternodai oleh nafsu amarahku.”

Yang namanya kemenangan bukannya menebas leher musuh dengan ujung pedang, tetapi yang namanya kemenangan dalam Islam yaitu ketika melihat manusia masuk Islam berbondong-bondong.

Nabi SAW ketika ditodong oleh seseorang dengan pedang, orang itu berkata, “Siapa yang akan meolongmu dari pedangku.” Lalu Nabi SAW menjawab, “ALLAH”, seketika pedangnya jatuh, lalu diambil oleh Nabi SAW dan ditodongkan ke leher si penodong tersebut. Lalu Nabi SAW balik bertanya siapa yang akan menolongmu ? maka orang itu menjawab bahwa nabi ini adalah orang yang berakhlaq baik ia memohon untuk dibebaskan dengan jaminan ia akam berdakwah kepada teman2x kampungnya. Maka dibebaskanlah oleh Rasul SAW sehingga ia masuk Islam dan hidupkan dakwah di kampungnya. Bukan menundukkan leher, tetapi menundukkan hati yang Allah mau.

Ibrahim AS diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya yang paling dicintai, apakah Allah Dzalim ? tidak, karena Allah pingin hati Ibrahim AS hanya tunduk kepada Allah saja. Begitu juga pada Ismail AS, apakah Ismail AS rela ditebas. Jadi ujian ini untuk mereka anak dan bapak agar meluruskan kepada siapa hati mereka harus tunduk. Sehingga ketika Ismail hendak disembelih maka Allah ganti dengan Domba.

Dengan Dakwah nanti Allah hancurkan musuh Islam dengan caranya sendiri :

1. Nyamuk yang lemah mengalahkan Raja Namrud yang besar
2. Air yang menyelamatkan Musa AS tetapi menenggelamkan Firaun
3. Bumi yang menelah Qorun dan harta2xnya
4. Kaum Luth dengan sekali teriakan malaikat, dll

Allah punya banyak cara, dan jika yang dibelakangnya Allah siapa yang mampu mengalahkannya. Dengan Batu saja tank-tank canggih bisa hancur jika Allah dibelakangnya. Yang paling penting kekuatan dibelakangnya, seperti kekuatan dibelakang Nyamuk Namrud.

Ketika Futuh Mekah, orang Quraish khawatir mereka akan ditebas oleh Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya. Tetapi apa yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. Saat semua pedang siap bicara untuk membalas keluarga yang dibunuh, kenangan ketika dihina, diusir, dikucilkan dari mekah. Tetapi apa kata Nabi, “Aku membebaskan kalian sebagaimana Yusuf AS membebaskan saudara-saudaranya.” Siapa yang mampu melakukan demikian ? Hanya Dai yang mempunya rasa sayang kepada umat.


4. Berani Perang di jalan Allah : Hanya laki-laki yang berperang dijalan Allah

Jika tidak berani keluar di jalan Allah ini bukan pejantan, yang pengecut itu adalah orang-orang yang tidak berani meninggalkan harta, anak, dan isteri untuk agama Allah. Bukan orang-orang yang keluar di jalan Allah, ini keliru namanya. orang2x yang takut keluar di jalan Allah perlu ditanyakan kelaki-lakiannya. Orang beriman harus berani berperang dan punya pedang dirumahnya masing2x. Mati dan Hidup ditangan Allah. Jika Allah pingin mati tidak ada seorangpun yang mampu menahannya. Kalau Allah ingin seseorang hidup, walaupun 100 pedang yang dipegang oleh jawara-jawaranya, kalau Allah tidak izinkan maka tidak akan terjadi. Mati atau hidup ini hak patent Allah.


5. Pemimpin di rumahnya : Tegas bukannya takut pada anak dan isteri

Menjadi Pemimpin dirumahnya karena laki2x yang dipimpin wanita dirumahnya ini bukan laki-laki. Laki-laki yang baik adalah yang memimpin wanita, dan wanita yang jahat adalah yang mau memimpin laki-laki. Jangan sampai suami berada dibawah ketiak isteri, sedikit2x musyawarah karena takut. Allah benci ama laki-laki yang takut ama isterinya. Apalagi isteri yang menghalangi suami dari jalan Allah. dahulu kalau Sahabat, istrinya sudah diceraikan jika menghalangi suami keluar di jalan Allah, kisah anak Abu Bakar RA.


6. Menghidupkan Taklim dirumah : Peran Pembimbing Nampak

Kelakian akan nampak jika suami ikut taklim dirumah bersama dengan isteri. Peran laki-lakinya sebagai pembimbing nampak didepan isterinya. Isteri tidak akan bisa melihat kelakian suami jika suami tidak hadir dirumah untuk taklim

Allah berfirman : “ Selamatkan dirimu dan keluargamu dari Api Neraka”

Isteri ikut dalam dakwah dengan dzikir dan risau akan menambah kekuatan dakwah 35 x lebih ampuh minimal. Sebagaimana Aisyah ketika Nabi mengeluh bahwa Sahabat ketika perjanjian Hudaibiyah tidak mau turut kata Nabi. Lalu Aisyah R.ha berkata Sahabat tuli dari mendengar sabda Nabi SAW karena mereka terlarut sedih yang dalam. Mereka risau melihat perjanjian Hudaibiyah yang timpang sebelah. Lalu Aisyah R.ha menyuruh Nabi amalkan saja sabdanya, lakukan saja, karena mereka masih bisa melihat. Setelah dilakukan langsung seluruh Sahabat mengikutinya dengan semangat walaupun sedih. Jadi umat sekarang tuli, hanya lewat amal yang dapat menggugah hati mereka. Isteri seperti inilah yang bisa menjadi asbab hidayah dan menguatkan usaha dakwah kita.


7. Memberi Nafkah : Bukan wanitanya yang kerja

Memberi Nafkah ini adalah kerjanya laki-laki. Nabi SAW pulang perang sampai di rumah ia menyuapkan isterinya. Jangan biarkan isteri yang kerja. Hilang kejantanan suami jika rela membiarkan isterinya kerja. Isteri kerja bisa jadi asbab menjadi pemimpin bagi laki-laki.

Sudah menjadi keputusan Allah siapa saja yang mau bahagia harus jalankan agama secara sempurna baik secara umat maupun individu : laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Seperti Ibrahim AS, istri dan anak disertai dalam perjuangan. Dakwah tidak akan maju jika hanya laki-laki yang mengerjakan kerja dakwah. Semua laki-laki dan perempuan harus ikut berpartisipasi dalam kerja agama dalam rumah, dalam kampus, dalam kantor, dalam segala aspek kehidupan, dari bayi hingga orang tua, dari miskin hingga orang kaya, dari pengangguran hingga pejabat, dari yang bodoh hingga yang pinter, semuanya harus ambil partisipasi.

Agama tidak akan wujud tanpa kerja sama laki-laki dan perempuan. Bukan dalam mencetak anak, ini binatang juga bisa. Bukan dalam membuat rumah, ini orang kafir juga bisa bahkan lebih pandai. Tetapi kerja sama dalam menegakkan Agama. Ketika wahyu pertama kali turun, pertama kali yang ditemui nabi SAW adalah istrinya dulu bukan yang lain. Syetan faham potensi wanita sehingga potensi ini digunakan dalam kerjanya setan.

Kisah seorang setan mengganggu abid dan alim dengan cerita onta masuk ke dalam lobang jarum. Abid gugur karena tidak punya ilmu sedang alim lolos karena dia bilang terserah Allah mau membesarkan lubang jarumnya atau mengecilkan ontanya. Tetapi si Alim ini gugur oleh seorang wanita. Kisah Bal’am ulama yang mampu membuat taklim di awan dan ilmunya katanya bisa menggetarkan Arasy Allah. Namun celaka karena seorang wanita dan kesabaran setan dalam menyesatkan bal’am melalui seorang wanita. Kejahatan wanita ini bisa melebihi dari 1000 laki-laki jahat, namun kebaikan wanita ini dapat melebihi 70 laki-laki sholeh. Potensi wanita dapat mempercepat laki-laki masuk surga dengan 70 kali kecepatan. Apalagi bagi istri yang disertakan dalam dakwah.

Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW umatnya banyak karena istri mendukung perjuangan agama dan di ikut sertakan. Nabi Nuh AS cuman dapet 83 pengikut dari 950 tahun umurnya. Nabi Luth bahkan tidak ada sama sekali karena istri menentangnya. Untuk itu penting kita buat usaha diantara kaum wanita. Rusaknya laki-laki karena rusaknya wanita, rusaknya anak karena rusaknya ibu sebagai pemimpin ketika suami tidak ada. Kita perlu bawa istri, anak perempuan kita, ibu kita kedalam fikir agama dan usaha atas agama. Dengan ada kerja sama ini maka Agama akan berkembang dan akan umat akan terperbaiki.

SERUAN ASY-SYAIKH MUHAMMAD YUSUF AL-KANDAHLAWI KEPADA SELURUH UMAT ISLAM

Seruan Al-'Allamah Ad-Da'iyah Al-Muhaddith Asy-Syaikh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi kepada orang-orang Islam. Dipetik daripada "Perasaan Umat: Seruan Hadratji Maulana Muhammad Yusof rah.a. Kepada Seluruh Umat Islam" terbitan MN Mayun Enterprise, 2002, Kota Bharu, Kelantan. Boleh juga memuat turun versi English terjemahan Dr. Shamim Ahmad.



[Tiga hari sebelum Hadrat Syaikh meninggal dunia, yakni pada 29 hb Zulqaedah, 1384H bersamaan 2hb April, 1965M; hari selasa selepas solat Subuh; Hadrat Syaikh telah memberi satu ceramah terpenting yang terakhir dalam kehidupan beliau. Selepas Hamd (memanjat pujian kepada Allah) dan selawat, berlawanan dengan kebiasaan, Hadrat Syaikh telah mulai berceramah seperti berikut:]


Lihatlah, saya tidak seberapa sihat. Sepanjang malam saya terpaksa berjaga kerana tidak boleh tidur. Namun demikian saya terpaksa berkata sebab perkara ini adalah amat penting. Siapa pun yang memahaminya dan mengamalkannya maka Allah Taala akan meninggikannya dan memberikan kejayaan. Jika tidak, maka dia akan melumpuhkan kakinya sendiri.

Umat ini telah terbentuk dengan penuh susah payah. Untuk menjadikan umat ini, Rasulullah saw. dan Sahabat-Sahabat r.anhum telah banyak berusaha dan menanggung penderitaan. Musuh-musuh Islam yakni Yahudi dan Nasrani telah sentiasa berusaha supaya orang-orang Islam tidak ada sebagai satu umat, bahkan berpecah belah.

Hari ini orang-orang Islam sudah kehilangan sifat umat. Ketika dahulu, semasa mereka hidup sebagai satu umat, hanya dengan bilangan mereka beratus ribu orang sudah cukup untuk menguasai satu dunia. Mereka pada masa itu tidak mempunyai sesuatu. walaupun sebuah rumah dari batu bata. Masjid pun tidak dibina dengan batu bata. Lampu pun tidak dinyalakan di dalam masjid. Lampu telah dinyalakan di dalam Masjid Nabawi hanya selepas sembilan tahun sesudah Hijrah.

Sementara itu, kira-kira seluruh kaum Arab telah memeluk agama Islam. Manusia dari pelbagai kaum, yang bercakap dalam berbagai-bagai bahasa, dan dari berbagai-bagai kabilah telah menjadi satu umat yang bersatu-padu. Apabila kesemua perkara telah diselesaikan, maka barulah lampu telah dinyalakan di dalam Masjid Nabawi. Tetapi cahaya dari lampu hidayat telah dibawa oleh Baginda Rasulullah saw. sudah tersebar ke seluruh tanah Arab, bahkan ke kawasan-kawasan di luar daripadanya juga. Umat sudah terbentuk. Selepas itu umat telah bangun dan ke mana saja mereka tuju, maka negara demi negara telah jatuh di bawah kaki mereka.


Umat ini telah dibentuk secara begini; iaitu, tidak seorang pun di kalangan umat ini menjadi pembantu kepada keluarganya, bangsanya, saudara-maranya, kaumnya, tanahnya; tidak seorang pun yang menjadikan tujuannya mengawasi harta-benda atau anak-isteri; tetapi setiap seorang di kalangan mereka hanya melihat apakah kehendak Allah dan RasulNya. Pada zaman orang-orang Islam hidup sebagai satu umat, di mana-mana pun jika seorang Islam dibunuh, maka seluruh umat telah terkesan, bersimpati dan merasai kepedihan. Kini beribu-ribu dan berjuta-juta orang Islam telah disembelih tetapi kita tidak merasai apa-apa jua.

Umat bukanlah nama satu kaum atau satu golongan manusia yang bermukim di satu kawasan. Tetapi beratus-ratus bahkan beribu-beribu kaum yang tinggal di kawasan yang berlainan bersatu-padu menjadi satu umat. Sesiapa yang menganggap bahawa dia berasal daripada sesuatu kaum atau sesuatu daerah, dan orang lain berasal daripada sesuatu kaum atau sesuatu daerah yang lain, maka dia seolah-olah telah menyembelih umat ini, menghancur-leburkan serta merosakkan hasil usaha baginda Rasulullah saw. dan para Sahabat r.anhum. Apabila terpisah-pisah dan berpecah-belah, kita sendiri telah menyembelih umat ini terlebih dahulu. Yahudi dan Nasrani hanya mengerat umat ini yang sudah tersembelih. Sekiranya orang-orang Islam, hari ini menjadi umat seperti sedia kala, maka semua kekuatan di seluruh dunia sekalipun, tidak boleh menggerakkan walaupun sehelai bulu roma umat ini. Bom atom atau pun roket sekalipun, tidak boleh membinasakan mereka. Tetapi sekiranya mereka dengan semangat perkauman dan kedaerahan meneruskan fahaman menghancur-leburkan umat, maka demi Allah, senjata-senjata dan tentera-tentera kamu tidak boleh selamatkan kamu dari kemusnahan.


Hari ini orang-orang Islam di seluruh dunia telah dihimpit dan dibunuh dengan sebab kehilangan perasaan umat. Mereka telah menyia-nyiakan pengorbanan Baginda Rasulullah saw. Saya berkata tentang perkara ini dengan kepiluan di dalam hati saya, bahawa satu-satunya sebab semua kebinasaan dan kemunduran ini adalah kerana umat tidak lagi ada sebagai satu umat yang bersatu-padu; bahkan mereka telah lupa apa itu UMAT dan bagaimanakah baginda Rasulullah saw. telah membina umat ini!

"Untuk menjadi umat yang sebenar-benarnya dan supaya bantuan Allah bersama dengan orang-orang Islam, tidak cukup dengan hanya di kalangan mereka menghidupkan solat, zikir, madrasah dan kebiasaan mengajar dan belajar ilmu. Ibnu Muljam yang merupakan pembunuh Hadrat Ali r.a. adalah seorang yang banyak bersolat dan berzikir. Sehingga apabila orang-orang yang marah (atas pembunuhan Hadrat Ali r.a.) sebelum membunuhnya cuba memotong lidahnya, maka dia telah berkata, “Buatlah apa yang kamu mau, tetapi janganlah memotong lidah saya; dengannya saya boleh berzikir kepada Allah hingga ke akhir nafas saya dalam kehidupan ini.” Namun begitu Baginda Rasulullah saw. telah bersabda, “Pembunuh Ali adalah seorang yang paling buruk dan bernasib malang di kalangan umatku."

Ta’lim dari madrasah telah didapati oleh Abul Fadhal dan Faizi juga. Ilmu dan kepandaian mereka begitu tinggi sehingga boleh menulis tafsir al-Quran walaupun dengan huruf yang tidak bertitik. Walhal merekalah yang telah menyesatkan Akbar [Maharaja India dari keluarga Mughal] dan merosakkan agama Islam. Jadi, bagaimanakah perkara yang ada pada Ibnu Muljam, Abul Fadhal dan Faizi boleh mencukupi untuk menjadi umat yang sebenar dan mendapat nusrah ghaibiah dari Allah Taala.


Hadrat Syah Ismail Syahid rah.a., Hadrat Syed Ahmad Syahid rah.a., dan rakan-rakan mereka kesemua adalah satu jamaah yang unggul dan paling baik dari segi keagamaan mereka. Apabila mereka sampai ke kawasan perbatasan [yakni utara-barat Pakistan yang diduduki oleh kaum Pathan], orang-orang di sana telah menjadikan mereka pembesar-pembesar mereka. Maka syaitan telah menimbulkan di dalam hati beberapa orang Islam di sana bahawa, “Mereka ini orang-orang luar, mengapakah mereka diberi kesempatan untuk mengetuai kami?” Maka mereka telah mengawali menentang orang-orang Islam yang teguh mengamalkan agama ini. Beginilah caranya orang-orang Islam menghancurkan perasan umat oleh sebab kedaerahan mereka. Maka Allah Taala telah memberikan pembalasan dan penyeksaan dengan memberi kuasa kepada orang-orang Inggeris ke atas mereka. Ini merupakan azab daripada Allah Taala.

Ingatlah! Bahwa perkataan, kaumku, daerahku, saudaraku dan yang seumpamanya, semuanya adalah perkataan yang memecahbelahkan umat! Perkataan dan semangat sebegitu rupa adalah sangat-sangat dibenci oleh Allah Taala sehingga sedikit kesilapan dari segi ini oleh seorang Sahabat yang begitu tinggi darjatnya seperti Saad ibnu Ubadah r.a. [yang jika tidak diberhentikan dengan serta-merta pada masa itu juga, maka akan wujud perpecahan antara Ansar dan Muhajir] telah dibalas oleh Allah Taala di dunia.

Terdapat riwayat bahawa Saad ibnu Ubadah r.a. telah dibunuh makhluk jin dan di Madinah telah kedengaran pengumuman seperti berikut, tetapi tidak kelihatan makhluk yang mengumumkannya:

[Kami telah membunuh ketua kaum Khazraj: Saad ibnu Ubadah; Kami telah menjadikannya sasaran anak panah kami yang telah memasuki jantungnya!]

Daripada peristiwa ini didapati suatu contoh dan pengajaran bahawa walaupun seseorang itu mempunyai serba-serbi kebaikan, tetapi jika ia melakukan kesalahan dengan menyebabkan perpecahan umat, maka Allah Taala tetap akan menghancurkannya.


Umat akan menjadi umat yang benar apabila setiap individu dan golongan di kalangan umat ini tanpa membeza-bezakan, memegang usaha yang ditinggalkan oleh baginda Rasulullah saw. Dan ingatlah bahawa perkara yang memusnahkan perasaan umat adalah keburukan dari segi muamalat dan muasyarat. Apabila satu individu atau satu golongan di kalangan umat ini menzalimi dan tidak berbuat adil dengan yang lain, tidak menunaikan hak-haknya, menyakitinya, memperkecilkannya atau menghinanya maka timbullah perpecahan dan perasaan umat akan hancur. Sebab inilah saya berkata bahawa umat ini tidak dapat dibentuk dengan hanya kalimah dan tasbih. Umat akan menjadi umat yang sebenar melalui pengislahan muamalat dan muasyarat, melalui menunaikan hak-hak semua pihak dan melalui bersifat ikram terhadap sekalian orang. Bahkan apabila untuk menunaikan hak-hak orang lain, hak-hak sendiri dikorbankan, barulah umat ini akan dapat dibentuk. Baginda Rasulullah saw, Hadrat Abu Bakar As-Siddiq r.a dan Hadrat Umar r.a. telah membentuk umat ini dengan cara mengorbankan kesemua kepunyaan mereka dan menanggung bermacam-macam kesusahan."

Pada zaman Hadrat Umar r.a. suatu ketika telah datang berjuta-juta dinar dan dirham dan mesyuarat telah diadakan untuk membahagi-bahagikannya. Pada masa itu umat sudah dibentuk; yang bermesyuarat itu bukanlah daripada suatu daerah atau satu kaum atau kabilah saja. Bahkan manusia daripada pelbagai kaum, kabilah dan daerah berada dalam syura tersebut yang terkenal sebagai orang-orang khawas dari segi persahabatan dengan Baginda Rasulullah saw. Melalui mesyuarat, mereka denga sepenuh perhatian telah membuat keputusan bahawa dalam pembahagian tersebut, yang paling banyak akan diberi ialah kepada kabilah baginda Rasulullah saw. Kemudian kepada ahli kabilah Hadrat Abu Bakar r.a. dan selepas itu kabilah Hadrat Umar r.a. Maka dengan keputusan ini, saudara mara Hadrat Umar r.a. telah mendapat kedudukan yang ketiga. Apabila keputusan ini telah dikemukakan kepada Hadrat Umar r.a., beliau tidak meluluskan keputusan tersebut lalu berkata, Apa juga yang diperolehi dan akan diperolehi oleh umat ini adalah kerana baginda Rasulullah saw. semata-mata. Jadi, dalam pembagian harta ini, kita akan hanya mempertimbangkan perkaitan hubungan dengan baginda Rasulullah saw sahaja. Kabilah yang paling dekat dengan baginda akan mendapat bahagian yang paling besar. Kemudian yang kedua, yang ketiga, yang keempat dan seterusnya. Jadi, bahagian yang terbanyak telah diberikan kepada Bani Hasyim. Kemudian Bani Abd Manaf, anak-anak Qasa, Kalab, Marra dan seterusnya. Mengikut tertib ini, kabilah Hadrat Umar r.a. sangat jauh terkebelakang dan bahagian yang diperolehi oleh mereka adalah terlalu sedikit. Tetapi Hadrat Umar r.a. tetap membuat keputusan ini. Beliau sendiri telah membelakangkan kabilahnya sendiri dengan pembahagian ini. Dengan cara beginilah umat ini telah dibentuk!


Untuk membentuk umat, apa yang mustahak ialah semua orang perlu mencuba supaya kesatuan hadir di kalangan umat dan supaya tidak timbul perpecahan. Maksud sebuah hadith Baginda Rasulullah saw , “Pada hari kiamat salah seorang akan dibawa kepada Allah Taala untuk pembalasan. Semasa hidup di dunia, orang itu telah mendirikan solat, membayar zakat, berpuasa, mengerjakan haji, bertabligh dan lain-lain amalan yang baik. Tetapi dia akan diberi penyiksaan. Sebab, satu perkataan yang telah diucapkannya menyebabkan perpecahan di kalangan umat. Ia akan dihukum, “Rasakanlah penyiksaan untuk satu perkataan itu yang telah mendatangkan kerugian kepada umat.” Seorang lagi yang dihadapkan mempunyai mempunyai kekurangan dari segi solat, zakat, puasa, haji dan lain-lainnya dan dia dalam ketakutan akan azab Allah Taala, tetapi dia telah diberikan banyak pahala dan balasan baik sehingga dengan penuh kehairanan, dia sendiri akan bertanya, Untuk amalan saya yang mana satu, saya dimuliakan begini? Dia akan diberitahu, Pada masa dan keadaan sekian-sekian itu engkau telah mengucapkan satu perkataan yang telah menghentikan satu pergaduhan di kalangan umat yang ditahap perpecahan. Pada ketika perpecahan itu, umat telah kembali bersatu padu disebabkan perkataan kamu itu. Kesemua ini adalah pahala dan balasan untuk perkataan mu itu.

Di dalam membentuk umat dan juga merosakkan umat, peranan yang besar telah dimainkan oleh lidah. Lidah boleh menyenangkan hati orang, boleh juga ia menyakiti dan memecahkan hati. Cukup dengan satu perkataan salah yang keluar daripada lidah, maka menyebabkan penggunaan tongkat dan pergaduhan dan peperangan yang sempurna telah wujud. Demikian juga dengan satu perkataan sahaja boleh mendatangkan perdamaian dan perpaduan; ia boleh menyatukan hati-hati yang berpecah-belah. Oleh itu, perkara yang paling penting ialah lidah (percakapan) mesti dikawal supaya tidak disalahgunakan. Perkara ini hanya akan tercapai apabila seseorang itu sentiasa ada perasaan bahawa Allah ada bersama di setiap tempat dan juga Dia maha mendengar setiap perkataan yang diucapkan."


Di Madinah, pada zaman itu, ada dua kabilah Ansar, iaitu Aus dan Khazraj. Di antara keduanya telah terjadi pergaduhan dan peperangan sejak ratusan tahun. Apabila Rasulullah saw telah berhijrah dan sampai ke Madinah, orang-orang Ansar telah dikurniakan Allah dengan Islam. Maka dengan berkat Baginda dan Islam, pergaduhan dan peperangan itu telah terhenti dan Aus dan Khazraj telah hidup dengan aman dan damai. Melihat keadaan itu, orang-orang Yahudi telah membuat satu perancangan jahat supaya Aus dan Khazraj bergaduh dan berperang semula. Di dalam satu majlis yang dihadiri oleh orang-orang dari kedua kabilah tersebut, salah seorang (mengikut perancangan jahat tersebut) telah menyalakan api (menegangkan keadaan) dengan membaca satu syair mengenai peperangan mereka yang lama. Maka pada mulanya, mereka bertikam lidah antara satu sama lain dan akhirnya senjata telah dikeluarkan oleh kedua-dua pihak. Salah seorang telah segera mengadu kepada Baginda Rasulullah saw. Baginda saw. dengan serta merta datang ke tempat kejadian, lalu bersabda, Kamu hendak berperang sesama sendiri, sedangkan aku masih berada di kalangan kamu? baginda telah berkhutbah dengan ringkas tetapi penuh dengan semangat dan perasaan susah hati. Mereka telah memahami kesilapan masing-masing. Mereka telah sedar bahawa syaitan telah memerangkap mereka dengan perancangan jahat. Kedua-dua belah pihak telah menangis dan memeluk antara satu sama lain. Ayat suci telah diturunkan oleh Allah Taala:


[ يأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن إلا وأنتم مسلمون ]

(Seolah-olah Allah memaksudkan) Wahai orang-orang yang beriman! Takutilah Allah sepertimana yang harus kamu takuti kepada-Nya dan sampai ke nafas kamu yang terakhirlah kamu hidup sebagai hamba yang menyerah diri dan mentaati Allah.

Jadi, apabila manusia sentiasa ingat pada Allah, takut kepada kemurkaan-Nya dan sentiasa mentaati-Nya, maka syaitan pun tidak ada kesempatan untuk menyesatkannya dan umat akan terselamat dari semua pergaduhan dan keburukan yang lain.


[ واعتصموا بحبل الله جميعا ًولاتفرقوا واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم أعداء فألف بين قلوبكم فأصبحتم بنعمته إخوانا ً و كنتم على شفا حفرة من النار فأنقذكم منها ]

(Seolah-olah Allah memaksudkan) Dan berpeganglah kamu sekalian secara berjemaah dengan tali Allah yakni kitab Allah dan agama-Nya dengan teguh; yakni dengan sifat IJTIMA’IYYAT yang sempurna serta sifat perasaan umat, berpegang kepada agama dan berpautlah kepadanya. Jangan menjadi berpecah-belah atas perkauman atau kedaerahan atau dari segi bahasa. Dan janganlah melupakan ihsan Allah yang mana Allah Taala telah menghapuskan permusuhan yang telah berkekalan sesama sendiri di kalangan kamu dan telah menyatukan hati-hati kamu dan telah menjadikan persaudaraan satu sama lain. Semasa kamu berperang sesama sendiri, kamu sebenarnya telah menghampiri neraka sehingga kamu telah hampir jatuh ke dalamnya; Allah Taala telah memegang kamu dan telah menyelamatkan kamu dari neraka.

Syaitan memang ada bersama kamu. Penyelesaian masalah ini adalah di tangan kamu. Kamu seharusnya berada di dalam satu golongan yang tugasnya hanyalah menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan dan fasad.


وَلۡتَكُن مِّنكُمۡ أُمَّةٌ۬ يَدۡعُونَ إِلَى ٱلۡخَيۡرِ وَيَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلۡمُفۡلِحُونَ (١٠٤

Dan hendaklah ada di antara kamu satu golongan yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan (mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji) dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya. (Surah Al ‘Imran: 104)


Di kalangan umat harus ada satu golongan yang tugasnya menyeru manusia kepada agama dan segala jenis kebaikan; mereka harus meneruskan usaha untuk iman, untuk kebaikan dan kebajikan, mereka perlu usaha atas solat, atas zikir, atas ilmu yang telah di bawa oleh Rasulullah saw. Mereka juga perlu usaha untuk selamatkan manusia dari keburukan dan segala jenis maksiat. Melalui usaha sedemikian rupa umat akan berkekalan sebagai umat yang bersatu-padu.


وَلَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ تَفَرَّقُواْ وَٱخۡتَلَفُواْ مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡبَيِّنَـٰتُ‌ۚ وَأُوْلَـٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٌ۬ (١٠٥

Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah berceri-berai dan berselisihan (dalam ugama mereka) sesudah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang jelas nyata (yang dibawa oleh Nabi-nabi Allah), dan mereka yang bersifat demikian, akan beroleh azab seksa yang besar. (Surah Al ‘Imran: 105)


Sesiapa yang selepas menerima kesemua nasihat-nasihat ini, dan masih meneruskan untuk mengikut jalan syaitan, berjalan secara berasingan, menimbulkan perlawanan dan merosakkan perasaan dan perpaduan umat, maka bagi mereka ada penyeksaan yang keras.

Kesemua ajaran dan perkara-perkara dalam agama mempunyai JORD (kesatuan) dan juga untuk kesatuan dan perpaduan. Di dalam solat ada Jord, dalam puasa ada Jord. Dalam haji ada Jord bagi pelbagai kaum dan bangsa dan negara dan manusia yang bercakap dalam berbagai-bagai bahasa. Di dalam halaqah ta’lim ada Jord. Sifat ikram (memuliakan) orang-orang Islam dan mencintai orang-orang Islam, memberi dan menerima hadiah antara satu sama lain, kesemua ini adalah yang mendatangkan kesatuan dan yang membawa ke syurga. Mereka yang membuat usaha untuk kesemua amalan ini akan mendapati wajah mereka berseri-seri pada hari Hisab."

Dan sebaliknya, benci, hasad, dengki, mengumpat, menghasut, menghinakan orang, mengecilkan hati orang dan menyakiti hati orang, kesemua ini adalah perbuatan yang menyebabkan perpecahan dan membawa ke neraka. Mereka yang melakukan perbuatan tersebut akan dihinakan pada hari Hisab.


يَوۡمَ تَبۡيَضُّ وُجُوهٌ۬ وَتَسۡوَدُّ وُجُوهٌ۬‌ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱسۡوَدَّتۡ وُجُوهُهُمۡ أَكَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَـٰنِكُمۡ فَذُوقُواْ ٱلۡعَذَابَ بِمَا كُنتُمۡ تَكۡفُرُونَ (١٠٦
وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ فَفِى رَحۡمَةِ ٱللَّهِ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ (١٠٧

(Ingatlah akan) hari (kiamat yang padanya) ada muka (orang-orang) menjadi putih berseri dan ada muka (orang-orang) menjadi hitam legam. Adapun orang-orang yang telah hitam legam mukanya, (mereka akan ditanya secara menempelak): Patutkah kamu kufur ingkar sesudah kamu beriman? Oleh itu rasalah azab seksa Neraka disebabkan kekufuran kamu itu. Adapun orang-orang yang telah putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam limpah rahmat Allah (Syurga), mereka kekal di dalamnya. (Surah Al-'Imran: 106-107)

Mereka yang telah memecah-belahkan dan menjalani perbuatan yang memecah-belahkan, telah menghancurkan perasaan umat, maka pada hari kiamat mereka akan bangkit dari kubur masing-masing dengan muka yang hitam; mereka akan diberitahu bahawa kamu telah mengambil cara-cara orang kafir setelah kamu dikurniakan dengan Iman dan Islam. Jadi, rasailah kamu di sini azab neraka sepertimana telah kamu kufurkan. Dan mereka yang ikut jalan yang betul, wajah-wajah mereka akan bercahaya dan berseri-seri. Untuk selama-lamanya mereka akan berada di dalam rahmat Allah Ta'ala dan syurga."


Saudara-saudaraku dan teman-temanku sekalian! Kesemua ayat-ayat ini telah diturunkan pada masa orang-orang Yahudi telah cuba untuk memecah-belahkan orang-orang Ansar dan menjadikan dua kabilah Ansar bermusuhan antara satu sama lain. Di dalam ayat-ayat tersebut, perpecahan, pergaduhan dan berperang antara satu sama lain di kalangan umat telah disifatkan sebagai kufur dan telah diberi ancaman untuk azab di akhirat.

Pada hari ini di seluruh dunia telah berlaku usaha untuk memecah-belahkan perasaan sebagai satu umat. Jalan penyelesaian dan perkara yang boleh mengatasinya ialah hendaklah kamu menyibukkan diri kamu sendiri dalam usaha Baginda Rasulullah s.a.w. Hendaklah kamu mengajak orang-orang Islam ke masjid. Hidupkanlah perbincangan tentang iman. Dirikanlah halqah Ta'lim dan Zikir. Bermesyuaratlah mengenai usaha agama. Telah terbukti bahawa pelbagai kaum, keturunan dan manusia dari berbagai-bagai daerah dan yang bercakap berbagai-bagai bahasa telah bersatu padu melalui amalan-amalan ini di Masjid Nabawi.

Perasaan perpaduan umat akan hidup apabila kamu akan mengelakkan diri dari perkara-perkara yang memberi peluang kepada syaitan untuk memecah-belahkan kamu. Apabila tiga orang duduk bersama, maka hendaklah kamu ingat bahawa yang keempat bersama kamu adalah Allah s.w.t. Apabila ada empat atau lima orang duduk bersama, maka hendaklah kamu selalu ingat bahawa Allah s.w.t bersama kamu sebagai yang kelima atau yang keenam; Dia mendengar setiap perkataan kamu dan Dia melihat sama ada kamu berbincang untuk perpaduan umat ataupun kamu memecahbelahkan umat. Adakah kamu sedang mengumpat atau menghasut, atau membuat perancangan jahat untuk orang lain.


Umat ini telah dibentuk dengan tumpahan darah Baginda Rasulullah s.a.w dan kelaparan Baginda s.a.w, sementara kita hari ini memecahbelahkan umat atas perkara-perkara kita yang kecil. Ingatlah bahawa meninggalkan solat Jumaat pun tidak akan datang begitu banyak keburukan seperti yang berlaku akibat memecah-belahkan umat. Apabila akan datang perasaan perpaduan umat di kalangan orang-orang Islam, maka tidak sekali-kali mereka akan dihinakan di dunia ini. Kekuatan Russia dan Amerika juga akan tunduk di hadapan mereka. Dan perasaan umat akan hanya datang apabila diamalkan atas ayat:


أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman.. (Surah al-Maidah: 54)

Yakni, setiap orang Islam disisi orang Islam yang lain akan mengecilkan, merendahkan, dan menghinakan diri dan akan berkelakuan lemah-lembut terhadapnya. Di dalam tabligh harus kita melatihkan diri untuk perkara ini. Apabila akan datang sifat ( أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ ) di kalangan orang-orang Islam, maka di dunia mereka akan menjadi:


أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ
Maksudnya: ..berlaku tegas gagah terhadap orang-orang kafir.. (Surah al-Maidah: 54)


Yakni, ia akan dimuliakan berbanding dengan orang-orang kafir. Ia akan dikurniakan Allah s.w.t dengan kehebatan dan kemenangan ke atas orang-orang kafir.